Sabtu, 4 Oktober 2025

Relawan dan Aparat Bahu Membahu Tutup Tanggul di Lamicitra Gunakan Sand Bag yang Disiapkan Pelindo

Ribuan karung berisi pasir tersebut digunakan untuk menutup tanggul jebol sisi luar pelabuhan agar air rob tidak masuk ke Pelabuhan

Editor: Eko Sutriyanto
istimewa
PT Pelabuhan Indonesia Regional 3 Tanjung Emas Semarang siapkan 3.600 sand bag (karung berisi pasir) untuk memperbaiki tanggul jebol ilik PT Lamicitra di area Pelabuhan 

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Tanggul jebol yang menyebabkan banjir rob parah di Semarang mulai diperbaiki.

Perbaikan tanggul jebol sementara menggunakan sand bag atau karung berisi pasir untuk meminimalisir air rob masuk ke daratan. 

Upaya penambalan tanggul jebol yang berada di area kawasan industri Lamicitra Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang juga telah dilakukan sejak kemarin berlanjut hingga hari ini.

PT Pelabuhan Indonesia Regional 3 Tanjung Emas Semarang siapkan 3.600 sand bag (karung) untuk memperbaiki tanggul jebol milik PT  Lamicitra di area Pelabuhan. 

Langkah tersebut dilakukan agar rob di area pelabuhan tidak meluas.

Pekerja dan petugas gabungan bahu-membahu membawa dan menumpuk karung isi pasir di lokasi.

Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar juga tampak di lokasi.  

Baca juga: Video dan Foto-foto Wali Kota Semarang Hendi Susuri Banjir Rob: Titik Tanggul Jebol Ditemukan

General Manager Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional 3 Tanjung Emas Semarang Hardianto menuturkan, ribuan karung tersebut digunakan untuk menutup tanggul jebol sisi luar pelabuhan agar air rob tidak masuk ke Pelabuhan.

Pelindo berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan PT Lamicitra sebagai pemilik wilayah untuk teknis pemasangan tanggul sand bag tersebut.

“Kami berpacu dengan waktu untuk menanggulangi masalah ini agar gelombang pasang tidak kembali membawa rob,” jelasnya, (24/5/2022).

Menurutnya, sejumlah upaya  penanganan dan pencegahan banjir rob di area Pelabuhan telah dilakukan.

Pihaknya telah melakukan peninggian dan penguatan dermaga, Leveling Container Yard serta penambahan pompa air.

"hal ini dilakukan tak hanya untuk kepentingan operasional pelabuhan  namun juga untuk melindungi area pemukiman di sekitar pelabuhan terlindungi dari luapan banjir Rob,” jelasnya.

Saat ini telah menyiagakan 32 unit pompa air dengan kapasitas 800 liter per detik yang tersebar di sejumlah titik rawan rob.

Selain upaya penanganan banjir rob secara teknis, manajemen Pelindo juga berupaya untuk membantu warga sekitar yang terdampak banjir rob.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved