Kamis, 2 Oktober 2025

Tokoh

Tokoh Puri Agung Bangli AA Gde Bagus Ardana Wafat, Ikut Berjuang Sejak Usia 12 Tahun

Kebiasaan AA Ardana karena sebagai pelukis, agar mendapatkan inspirasi. Namun karena sakit di bagian paru-paru, ia berhenti merokok pada tahun 1980-an

Editor: cecep burdansyah
TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA
UMAH DUKA - Anak Agung Gede Putra Temaja Ardana (dua dari kanan), anak kelima dari Anak Agung Gde Bagus Ardana, saat ditemui di rumah duka di tempek Puri Kilian, Puri Agung Bangli, Selasa (22/2). 

Setelah merdeka, AA. Ardana lebih banyak mengisi harinya menghadiri kegiatan-kegiatan sosial. Termasuk juga membantu mulas (ngodak) barong yang disakralkan.

Selain itu juga melukis di kediamannya, di tempek Puri Kilian, Puri Agung Bangli. Ciri khasnya adalah lukisan semi realis cerita Ramayana dan Mahabarata.

"Beliau belajar secara otodidak. Dan beliau melukis hanya untuk mengisi waktu luang saja, dan tidak mengandalkan hidup dari lukisan. Karenanya kebanyakan lukisannya tidak dijual. Namun beberapa lukisan dijadikan cendera mata oleh pejabat-pejabat negara. Misalnya mantan menteri PU, Ir Soetami, mantan menteri keuangan Ali Wardhana, dan sebagainya," sebut AA Temaja.

AA Temaja juga mengungkapkan, sempat ada lukisan ayahnya yang berjudul 'Anoman Ngobor Alengka'. Lukisan itu diminati hingga ditawar dengan barter mobil pada masa itu. Namun olehnya ditolak. "Aji (ayah) justru memberikan lukisan itu pada orang lain dengan barter jam tangan. Dengan alasan sudah kenal dekat," kenangnya. (m fredey mercury)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved