Sabtu, 4 Oktober 2025

AMPB Kota Batam Unjuk Rasa, Minta Pemko Desak UNHCR Pindahkan Pengungsi Afghanistan ke Negara Ketiga

Warga berharap Pemko Batam bisa merelokasi pengungsi ke tempat yang lebih aman dan tertib. Agar bisa dikontrol lebih baik.

Editor: Dewi Agustina
Tribunbatam.id/Roma Uly Sianturi
Warga Batam yang tergabung di Aliansi Masyarakat Peduli Bangsa (AMPB) Kota Batam bertemu pihak Pemko Batam bahas keberadaan pengungsi di Batam, Jumat (28/1/2022). 

"Kami mengerti ini urusan kemanusiaan, tapi setahu kami tidak ada izin untuk aksi ini, tapi sampai sekarang tidak ada polisi yang mengawal," jelas warga lainnya.

Baca juga: PBB Sebut Taliban Lembagakan Diskriminasi dan Kekerasan Gender pada Perempuan Afghanistan

Diketahui, para pengungsi Afghanistan sengaja menggelar demo beberapa kali di lokasi ini, setelah mendengar informasi bahwa terdapat kantor IOM di dalam Perumahan Royal Grande.

Sementara itu, Chief Security Perumahan Royal Grande, Yahya, mengakui bahwa keberadaan kantor IOM saat ini sudah tidak ada lagi.

"Dulu memang ada kantor IOM di sini, tapi sejak pandemi mereka sudah pindah. Kami juga sudah menjelaskan hal ini ke pendemo," ujar Yahya.

Ia berharap, para pengungsi Afghanistan tidak lagi menggelar demo di depan Perumahan Royal Grande untuk hari-hari selanjutnya.

"Kasihan mereka kepanasan, tanpa hasil. Anggota-anggota saya juga kepanasan karena harus menjaga situasi. Selain itu salah satu akses perumahan juga jadi terpaksa kami tutup," ujar Yahya.

Ingin Diperlakukan sebagai Manusia

Sebelumnya, sejumlah pengungsi Afghanistan kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan Perumahan Royal Grande Batam Center.

Saat menggelar aksi unjuk rasa kali ini, para pengungsi menguasai satu lajur Jalan Raja H Fisabililah Batam Center tepatnya di depan Perumahan Royal Grande Batam Center.

Pengungsi Afghanistan melintas di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, saat melakukan unjuk rasa, Senin (13/12/2021). Ratusan pengungsi Afghanistan menuju Kedutaan Besar Canada dengan berjalan kaki setelah sebelumnya berdemo di Kedutaan Besar AS. Warta Kota/Henry Lopulalan
Pengungsi Afghanistan melintas di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, saat melakukan unjuk rasa, Senin (13/12/2021). Ratusan pengungsi Afghanistan menuju Kedutaan Besar Canada dengan berjalan kaki setelah sebelumnya berdemo di Kedutaan Besar AS. Warta Kota/Henry Lopulalan (Warta Kota/Henry Lopulalan)

Pantauan TRIBUNBATAM.id, arus kendaraan yang berasal dari Simpang Gelael menuju Bundaran Madani terlihat macet.

Arus kendaraan tampak diatur oleh Sekuriti Perumahan Royal Grande.

Adapun tujuan aksi yang ketiga kalinya ini, guna menemui para perwakilan International Organization for Migration (IOM), dan mempertanyakan proses pemindahan para pengungsi ke Negara ketiga yakni Australia, Amerika, New Zealand, dan Kanada.

"Tuntutan kami masih sama, kami hanya meminta pertanggungjawaban IOM untuk memberlakukan kami seperti manusia pada umumnya," ujar Ahmad salah satu pengungsi yang ditemui di lokasi, Selasa (18/1/2022).

Menurut Ahmad, tuntutan ini sangat wajar untuk dilontarkan mengingat bahwa selama ini, IOM selalu memanfaatkan bantuan dari UN Refugee Agency (UNHCR).

"Sebenarnya ini bukan masalah uang yang akhirnya setiap bulan mereka beri ke kami. Tapi kami tidak bisa berbuat apa-apa juga. Daripada seperti itu, lebih baik segera urus kepindahan kami seperti janji IOM, saat kami berada di pengungsian saat terjadi perang di negara kami," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved