Kisah Tragis Bocah 9 Tahun Asal Banjarnegara Dibunuh Sepupu di Hutan, Pelaku Ingin Miliki HP Korban
Ry, bocah berusia 9 tahun asal Dusun Pecantelan, Desa Wanaraja, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah tewas dibunuh kakak sepupu.
TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA - Ry, bocah berusia 9 tahun asal Dusun Pecantelan, Desa Wanaraja, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di tebing hutan.
Jasadnya ditemukan warga bersama tim pencari di jurang sedalam sekitar 6 meter, Senin (10/1/2022) pagi sekira pukul 06.00 WIB.
Saat ditemukan, tubuhnya ditimbun tanah dan dedaunan hingga nyaris tak diketahui warga yang berulangkali lewat di tempat itu.
Sekretaris Desa Wanaraja Maulidal Amam mengatakan, Ry dilaporkan hilang, Minggu (9/1/2022).
Ry terakhir diketahui pergi bermain. Tetapi, sampai sore, anak itu tak kunjung pulang ke rumah.
Saat keluarga mencari, ada warga yang sempat melihat Ry pergi bersama WH (18) yang tak lain sepupunya.
Baca juga: Demi Kuasai Handphone, Remaja 18 Tahun di Banjarnegara Tega Habisi Saudaranya yang Masih Bocah
"Awalnya, dia (WH) enggak mengaku, enggak jelas memberikan informasi dimana korban," kata Amam, Senin.
Warga mencari korban di tempat yang sempat ditunjukkan WH di area hutan.
Tapi, sampai malam hari, Ry tak kunjung ditemukan.
WH lantas diamankan ke kantor polisi.
Senin dini hari, ada titik terang. Ada petunjuk lebih jelas tentang keberadaan korban.
Warga memfokuskan pencarian di lokasi itu.
Baca juga: Pembunuhan Bocah 8 Tahun di Hutan Wanareja Banjarnegara, Sandal dan Jajanan Korban Jadi Petunjuk
Benar saja, di jurang dengan dalaman sekitar 6 meter, Ry ditemukan dalam kondisi sudah meninggal.
Jasadnya tertutup dedaunan dan tanah.

"Jasadnya tersangkut kayu," katanya.
Setelah berhasil dievakuasi, jasad korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk kepentingan penyidikan.
Dari hasil pemeriksaan, ditemukan luka di bagian leher dan kepala Ry.
Baca juga: Sudah 3 Hari, Pelaku Pembunuhan Pengusaha Air Minum Isi Ulang di Surabaya Belum Tertangkap
Jasadnya kemudian dipulangkan ke rumah duka di Dusun Pecantelan, Desa Wanaraja, Senin (10/1/2022) sore.
Jenazah korban yang sudah bersih langsung disalatkan di masjid oleh warga, dipimpin tokoh agama setempat.
Jenazah RY kemudian dimakamkan di tempat pemakaman Dusun Pecantelan pukul 18.00 WIB.
Dibunuh kakak sepupu
Seiring ditemukannya jasad Ry, kepolisian pun mengamankan WH dan terungkap bila korban tewas dibunuh kakak sepupunya WH.
Pembunuhan tersebut diakui langsung WH setelah digelandang ke Mapolsek Wanayasa saat proses pencarian Ry.
Kepala Desa Wanaraja, Eko Wigontoro menjelaskan sedikit kronologi pembunuhan tersebut.
Awalnya WH mengajak Ry memancing di sungai yang berada di kawasan hutan pinus.
"Sekitar pukul 09.00 WIB, WH membawa Ry mancing naik sepeda motor ke arah hutan. Namun, siang harinya, WH pulang sendirian," kata Eko, Senin (10/1/2022).
Orangtua Ry, Roqib dan Khoimah, baru mengetahui anaknya tidak berada di rumah pada sore hari, sepulang bekerja.
"Pulang kerja, anaknya tidak ada karena biasanya mengaji. Orangtua inisiatif mencari. Ada warga yang melihat, katanya dibawa WH ke hutan," ujar Eko.
Setelah dilakukan pencarian akhirnya korban pun ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Kepolisian mengungkap pembunuhan tersebut terjadi karena pelaku ingin menguasai handphone milik korban.
Baca juga: Polisi Ungkap Kasus Temuan Mayat di Sungai Kemadu Wonosobo, Ternyata Korban Pembunuhan
"Intinya, berdasarkan keterangan awal, dia ingin memiliknya HP-nya si korban, motifnya itu," kata Kasat Reskrim Polres Banjarnegara AKP Donna Briadi dilansir dari kompas.com, Senin (10/1/2022).
Meski demikian, polisi masih terus mendalami motif terduga pelaku melakukan perbuatan keji tersebut.
Kepala Dusun V Desa Wanaraja, Kecamatan Wanayasa, Anto mengatakan, informasi yang beredar dimasyarakat, juga menyatakan, WH diduga ingin memilili ponsel milik korban.

"Kalau enggak salah, masalah HP. Terduga pelaku ingin memiliki HP-nya korban. Terduga pelaku mengajak korban memancing, kemudian mengambil HP-nya," ujar Anto.
Menurut informasi yang diterima Anto, polisi juga menemukan ponsel korban dari tangan terduga pelaku.
WH kini pun sudah ditahan di Mapolres Banjarnegara untuk proses penyidikan.
Sosok pelaku
Wagiyo, paman korban, mengatakan WH adalah anak pertama dari pasangan orangtua yang masih kerabat korban.
Rumah mereka juga berdekatan.
Ia pun tak menyangka WH bakal tega melakukan itu kepada saudaranya sendiri.
WH disebutnya sudah tidak lagi bersekolah.
Di rumah, ia tinggal bersama ibu dan adiknya.
Sedangkan ayahnya kerja merantau ke luar kota.
WH, setahu dia, tidak memiliki pekerjaan yang jelas alias pengangguran.
"Dia tidak bekerja," katanya, Selasa (11/1/2022).
Baca juga: 2 Tersangka Kasus Dugaan Pembunuhan Remaja di Nagreg Pernah Jadi Anak Buah Kolonel Priyanto
Dia pun tak habis pikir mengapa WH tega menganiaya keponakannya sendiri.
Jika benar motivasinya ingin menguasai handphone korban, mengapa tidak diambil saja barang itu tanpa melukai korban.
Ia berharap, pelaku nantinya mendapatkan hukuman yang setimpal atas perbuatannya.
Terlebih ia melihat korban meninggal dengan cara yang tragis. (kompas.com/ tribunbanyumas.com/ Fadlan Mukhtar Zain/ khoirul muzaki)
Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul Berlangsung Sore, Jenazah Bocah 9 Tahun yang Tewas di Hutan Wanareja Banjarnegara Dimakamkan