Selasa, 30 September 2025

Gubernur NTT Viktor Laiskodat Buka Suara Terkait Video Viral Perdebatan dengan Tokoh Adat Sumba

Viktor mengaku terpancing emosinya ketika ada warga menyebut almarhum Umbu Mehang Kunda tak ada urusan dengan lahan.

Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM/Amriyono Prakoso
Victor Laiskodat 

Viktor mengaku terpancing emosinya ketika ada warga yang terlibat perdebatan menyebut almarhum Umbu Mehang Kunda tak ada urusan dengan lahan tersebut.

Amarah Viktor tersulut karena pernyataan warga itu dinilai menghina senior yang sangat dihormatinya itu.

"Saya marah dia karena dia menghina senior, seorang Umbu, yang saya kenal hidupnya diabadikan untuk Pulau Sumba. Itulah cinta almarhum Umbu Mehang Kunda untuk Sumba, dan waktu itu dia minta saya untuk terlibat. Saat saya menjadi gubernur dan teringat akan omongan beliau, itulah saya gembira dan saya mau bangun daerah itu," ucap Viktor.

Menurutnya, untuk mencapai kesejahteraan masyarakat tak bisa dengan mengandalkan APBD saja.

Namun juga memanfaatkan seluruh aset agar perekonomian lebih baik, termasuk pengelolaan lahan untuk pembangunan peternakan sapi tersebut.

"Saya tidak tertarik dengan video atau segala macam itu. Persoalan kita adalah jika investasi kita di NTT tidak berjalan, maka untuk mengejar kesejahteraan tidak hanya mengandalkan APBD semata. Sehingga aset-aset yang ada harus dimanfaatkan," ujar Viktor.

Viktor menyebutkan, tidak ada satu daerah pun yang berhasil dengan investasi rendah, apalagi dengan situasi Covid-19 seperti ini.

Bahkan, menurut Viktor, NTT merupakan salah satu provinsi yang tidak terlalu diminati oleh para investor.

"Oleh karena itu kita harus kreasikan, seperti perizinan harus cepat, kepastian hukum atas tanah yang harus tepat, dan konflik-konflik sosial seperti itu tidak harus ada. Karena itu akan menjadi hambatan bagi investor yang akan masuk," ungkapnya.

Baca juga: Video Gubernur NTT Viktor Laiskodat Hukum Dua Pejabat Bank Squat Jump, Lantaran Keliru Tanda Tangan

Menurut Viktor, di Indonesia saat ini belum ada ranch sapi yang dikelola perusahaan berpengalaman dengan luas 1.000 hektar dan desain terbaik, serupa peternakan sapi di New Zealand atau pun Darwin, Australia.

"Sehingga, jika bicara tentang peternakan sapi, kita mempunyai peradaban yang sama dengan negara-negara lain. Nah, karena saya lihat mereka punya sapi-sapi yang bagus, maka saya sebagai pemerintah tidak mungkin kerja sendiri, pasti gagal," ujar dia.

Oleh karena itu, Viktor telah memerintahkan kepada sejumlah dinas terkait untuk bekerja sama dengan perusahaan tersebut karena sudah ada izin dari Kemenko Bidang Maritim dan Investasi sebagai pihak yang berwenang atas lahan PTPN XIV NTT.

"Itu juga kerja sama dengan Asia Beef 6.000 hektar sekian jadi tambah dengan mereka, berarti 7.000 hektar kalau tambah provinsi 500 hektar, maka 7.500 hektar menjadi pusat breeding (pengembangan ternak) NTT di Sumba Timur," kata Viktor.

Ia mengaku bersikap keras kepada warga karena tak ingin pembangunan dihambat.

Viktor balik mempertanyakan klaim tanah ulayat yang disinggung warga.

Baca juga: Viral Warga di Sumut Dapat Kiriman Peti Mati, Polisi Lakukan Penyelidikan Cari Siapa Pengirimnya

Halaman
123
Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved