Sabtu, 4 Oktober 2025

Wawancara Eksklusif

Rapidin Tak Suka Bicara Calon Presiden, Lebih Suka Turun ke Masyarakat (2-Habis)

Ketua DPD PDIP Sumatera Utara mengaku tak suka membicaran calon presiden 2024, ia lebih suka turun ke masyarakat melihat kondisi riil.

Editor: cecep burdansyah
zoom-inlihat foto Rapidin Tak Suka Bicara Calon Presiden, Lebih Suka Turun ke Masyarakat (2-Habis)
tribun medan
Rapidin Simbolon, Ketua DPD PDIP Sumatera Utara terpilih

Oke, kalau presiden, baiklah, kita skip dulu. Bagaimana di daerah? Paling tidak, kan, ada kewenangan Bang Rapidin di DPD dalam menyiapkan kader di Pilkada 2024, baik di provinsi maupun kabupaten kota. Kemudian kader-kader untuk legislatif. Persiapan seperti apa atau evaluasi seperti apa kita akan lakukan untuk pemilihan selanjutnya?

Memang sejak 2008 kami belum berhasil mendudukkan kader di tingkat kepala daerah provinsi. Namun kami percaya kader kami adalah yang terbaik.

Buktinya kan sudah bisa kita lihat bersama-sama. Kami kalah dalam pertarungan pilkada, tapi saya garansi, jika kader kami yang jadi gubernur dan atau wakil gubernur, Sumut akan berubah ke arah lebih baik.

Artinya di Pilgub mendatang PDI Perjuangan akan tetap mengusung kader sendiri?

Betul, dan ini roh dan jiwa partai. Marwah partai ini selalu mengedepankan kadernya. Soal menang dan kalah, itulah kompetisi. Pastinya seluruh mesin partai akan berjalan maksimal.

Abang sebelumnya menyinggung soal tiga pilar partai. Di legislatif, wilayah kerja mereka lebih terkonsentrasi dengan dapil. Mereka akan bertanggung jawab dengan dapil itu, baik infrastruktur maupun yang lainnya/ Di kepemimpinan abang ini, apakah akan terus diingatkan kepada teman-teman yang duduk di legislatif bahwa kekuatan partai adalah masyarakat? Bagaimana partai menjaring orang-orang yang akan maju di legilsatif?

Pertanyaan yang menarik. Itulah makanya ketua umum kami menginstruksikan untuk turun ke bawah.

Kita akan mengevaluasi kader kita yang ditugaskan di struktur, di eksekutif maupun di legislatif. Tiga pilar tadi.

Kami turun melihat itu. Kami turun bersama mereka melihat masyarakat. Kalau mereka hanya membuat partai ini sebagai tunggangan politik, pastinya dievaluasi. Partai ini mengedepankan gotong royong, kebersamaan.

Kader-kader banteng, saya beritahu, sering berbeda pendapat di internal. Namun kalau sudah keluar kita satu suara.

Saya rasa wajar. Itulah demokrasi. Jadi dengan turunnya kami di DPD ke DPC sampai dengan ke pengurus ranting, akan terlihat secara terang benderang seperti apa peta politik di sana.

Saya tak mau menerima laporan-laporan yang menyenangkan. Mereka harus melihat masyarakat secara langsung. Program apa saja yang bisa dibawa ke masyarakat.

Saat ini posisi PDI Perjuangan tidak di eksekutif tetapi di legislatif. Bagaimana evaluasi kinerja pemerintah sejauh ini? Seperti apa catatan abang terhadap Pemprov Sumut saat ini?

Kalau masalah penilaian bukan hanya partai. Masyarakat pun bisa. Aspirasi, kan, dari masyarakat.

Bagaimana perkembangan kemajuan Sumut. Tapi saya sebagai kader dan sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, saya menilai belum ada terobosan yang signifikan di dalam pemerintahan provinsi sekarang ini.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved