Jumat, 3 Oktober 2025

Kisah Tragis Bocah SD Dihabisi Ayah Usai Main Layangan di Karangasem, Sebab Kematian Sempat Ditutupi

Kepolisian berhasil membongkar kasus kematian bocah berusia 13 tahun bernama I Kadek Sepi di Desa Purwakerthi, Kecamatan Abang, Karangasem, Bali.

Penulis: Adi Suhendi
Tribun Bali/Saiful Rohim
Proses pembongkaran makam Kadek Sepi di Kecamatan Abang, Selasa 5 Oktober 2021 siang. Pembongkaran dilaksanakan untuk kepentingan autopsi. Korban meninggal dunia seteah dianiaya ayah kandungnya 

Kapolres Karangasem, AKBP Ricko Abdillah Andang Taruna, mengungkapkan, Kadek Sepi meninggal murni dikarenakan mengalami kekerasan.

Baca juga: Sudah Hampir 3 Pekan, Penyebab Kematian Pelajar SD di Karangasem Masih Teka-teki

Luka lebam ditemukan di beberapa titik ditubuhnya.

Luka-luka tersebut dikabarkan akibat pukulan benda tumpul.

Hal tersebut sesuai dengan hasil pemeriksaan Tim Forensik.

"Penyebab kematian karena kekerasaan (pukulan) benda tumpul pada leher, mengakibatkan terlepasnya sendi tulang leher dan menimbulkan robekan pembuluh nadi yang berada sekitar saluran penonjolan tulang belakang," kata Ricko saat press release, Rabu 13 Oktober 2021 siang.

Bermula dari kekesalan pelaku

Kekerasan berujung pada hilangnya nyawa Kadek Sepi bermula dari rasa kesal Kicen terhadap sang anak.

Pelaku disebut jengkel karena anaknya pagi bermain layangan bersama adeknya dan tidak mau membantu pekerjaan ayahnya untuk menyabit rumput untuk pakan ternak.

"Selasa (21/9/2021) sekitar pukul 07.30 wita, korban bersama 2 adeknya main layangan. Sedangkan orang tuanya cari rumput. Nengah Kicen kerjaanya mencari rumput," kata Ricko.

Setelah cari rumput, Kicen sempat istirahat beberapa menit serta melihat sang anak sedang mainan air di rumah.

Saat itu, Nengan Kicen sempat menegur dan bertanya kepada korban.

Baca juga: KIsah Tiga Bocah Yatim Piatu di Karangasem Bali, Hanya Mengandalkan Pemberian Orang Lain

Mendengar teguran ayahnya, korban hanya menjawab dia sudah selesai bermain karena teriknya matahari.

Dari sinilah kekerasan dengan benda tumpul terjadi hingga merenggut nyawa bocah SD tersebut.

Menurut keterangan beberapa saksi, kata Ricko, pemukulan dengan benda tumpul terjadi saat ibu dan adeknya sedang membuat canang di emperan rumah.

Mengerang Kesakitan

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved