Sabtu, 4 Oktober 2025

Viral Penemuan Jamur Raksasa di Cicalengka Bandung, Diameternya Mencapai 30 Sentimeter

Penemuan jamur berukuran raksasa di wilayah Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, viral di media sosial.

Editor: Adi Suhendi
Tribun Jabar/Lutfi Ahmad Mauludin
Safitri Gunawan saat menunjukkan jamur jumbo di RT 03, RW 07, Desa Babakan Peuteuy, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Senin (4/10/2021). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Penemuan jamur berukuran raksasa di wilayah Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, viral di media sosial.

Jamur tersebut diketahui memiliki lebar seukuran baskom dan tinggi sekira 20 sentimeter.

Ada empat jamur, tetapi satu di antaranya sudah mati saat ditemukan.

Dari tiga yang masih tumbuh, satu jamur memiliki diameter sekira 30 sentimeter, dan dua laginya memiliki ukuran sekira 20 sentimeter.

Jamur yang ditemukan memiliki warna cokelat.

Jamur raksasa itu ditemukan di halaman rumah yang ada di RT 03, RW 07, Desa Babakan Peuteuy, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung.

Menurut cucu pemilik rumah, Safitri Gunawan (19), ia dan keluarganya tak sengaja menemukan jamur raksasa itu.

Baca juga: Manfaat Jamur Shitake untuk Kesehatan Tubuh, Bantu Cegah Berbagai Penyakit

"Awalnya pas bersih-bersih halaman, tiba-tiba nemu jamur ini. Sebelumnya enggak tahu ada jamur ini," ujar Safitri saat ditemui Tribun Jabar di rumahnya, Senin (4/10/2021).

Safitri mengatakan, jamur raksasa yang ditemukan berjumlah empat.

"Tapi sekarang tinggal tiga, yang satunya udah mati," kata Safitri.

Jamur tersebut berada di halaman rumah, tepatnya muncul di samping kerumunan tanaman serai.

Menurut Safitri, warga sekitarpun ada yang sengaja melihat jamur tersebut karena penasaran.

"Saya juga baru kali ini melihat jamur sebesar ini. Sebelumnya belum pernah ada jamur sebesar ini di sini," katanya.

Baca juga: Jamur Hijau Ditemukan pada Pasien Covid-19, Ahli Sebut Risiko Kematian Bisa Naik Tiga Kali Lipat

Safitri mengungkapkan, ia dan keluarganya membiarkan jamur tersebut, tak ingin mengambilnya untuk dimasak.

"Lagian takut beracun juga kalau dimasak," ujarnya.

Sebab, kata Safitri, dari mulai ditemukannya Jumat (1/10), hingga kini ia tak tahu jamur besar itu jenis apa.

Penjelasan ahli

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Tisna Umaran, mengatakan jamur yang ditemukan berjenis Phlebopus Marginatus.

"Kalau kami identifikasi, dan konsultasi dengan ahli jamur di ITB, jadi ini masuknya ke spesies phlebopus marginarus," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Tisna Umaran, saat meninjau jamur, Selasa (5/10/2021).

Jamur raksasa tersebut tumbuh di rumah warga.

Menurut Tisna Umaran, jamur tersebut banyak tumbuh di alam dan berdasarkan literatur ini tidak mengandung racun.

"Jadi aman yah, kemudian di beberapa literatur ini bisa dikonsumsi," kata Tisna Umaran.

Namun, pihaknya menyarankan ke pemilik agar jamu raksasa itu tidak dikonsumsi karena ada kekhawatiran terdapat kandungan unsur mikro.

Baca juga: Kasus Pertama Infeksi Jamur Hitam Ditemukan pada Pasien Covid-19 di Luar India

"Karena unsur mikro kalau melebihi ambang yang ditolerir untuk tubuh, ini juga berbahaya bagi tubuh," ucap dia.

Jadi pada intinya, kata Tisna, jamur raksasa ini tidak masalah, kalau pun misalkan tumbuh yang besar, bisa jadi hiasan.

"Bisa dikonsumsi, tetapi saran kami tidak dikonsumsi," kata ujarnya.

Tisna mengatakan, pihaknya mengambil sample, akan coba diteliti di lab apa kandungan dari jamur tersebut.

"Kalau kekhawatiran kita kandungan mikronya yang dominan, nanti bisa disimpulkan di lab. Jika hasil lab nya aman, ya silakan aja dikonsumsi," tuturnya.

Nanti kata Tisna, dilihat berapa kandungan mikro nya dan berapa ambang batas ke tubuh manusianya, terus unsur mikronya apa saja, jadi perlu diteliti di laobatorium.

"Jamur ini tumbuh maksimal, diameternya sekitar 30-40 centimeter, ini beratnya sekitar 3,5 kilogram," katanya.

Baca juga: Infeksi Jamur Contoh Penyakit Akibat Pandemi, Epidemiolog: Pemerintah Perlu Kendalikan

Jamur yang ditunjukan tisna tersebut merupakan jamur yang tumbuh paling besar, dari tiga jamur yang ada.

"Ini sebetulnya gak biasa tumbuh di halaman. Tapi di daerah Cicalengka juga pernah ditemukan di kebun, cuman ukurannya memang tidak sebesar ini," ujar dia.

Tisna mengaku, pihaknya juga akan mempelajari apa penyebab jamur tersebut bisa tumbuh maksimal di halaman rumah tersebut.

"Mengapa ukurannya besar, dan tumbuhnya di sekitaran tanaman serai, nah nanti saya pelajari nih, kenapa bagusnya di situ, ada unsur apa," katanya.

Memang keempat jamur yang ditemukan pemilik rumah tersebut, Rohaeti (78), tumbuh di samping serai, tiga masih hidup dan satu telah mati dan dibuang keluarga Rohaeti.

Penyebab tumbuhnya jamur tersebut, mungkin, seperti bunga bangkai yang sering tumbuh juga, kemudian kan untuk sopra jamur kan kecil, bisa terbawa angin.

"Untuk tumbuh juga membutuhkan kondisi yang cocok untuk pertumbuhannya. Ada kemungkinan terbawa oleh angin, kan ini bukan tanah urugan, bisa saja aktivitas orang yang nyangkul di sini atau sebagainya," katanya.

Menurut Tisna, kemungkinan jamur tersebut bisa tumbuh lagi karena ini katanya yang ketiga kali.

"Cuman ukuran yang besar baru sekarang," ujar Tisna.

Untuk dibudidayakan, kata Tisna, harus diteliti kembali, apakah memang bagus kalau ada serai dan lainnya.

"Seperti suung, sampai saat ini suung belum bisa dibudiyakan karena harus ada sarang rayap, agar pertumbuhannya optimal kalau ada sarang rayap. Kalau kita bisa meniru unsur unsur apa saja, kemungkinan bisa dibudidayakan," katanya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Viral di Media Sosial, Jamur Raksasa Ditemukan di Cicalengka Kabupaten Bandung, Baru Kali Ini

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved