Sabtu, 4 Oktober 2025

Cerita Warga Dilibatkan Mencari 'Mother Of Satan' di Kaki Gunung Ciremai

Tujuh warga diajak langsung oleh polisi mencari lokasi penyimpanan bahan peledak di bawah Kaki Gunung Ciremai wilayah Majalengka.

Editor: Hendra Gunawan
Eki Yulianto/Tribun Jabar
Sejumlah warga yang mengantar langsung para polisi ke lokasi penemuan bahan peledak bercerita di lapangan voli di Blok Malarhayu, Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka, Selasa (5/10/2021). 

"Ya saya kaget. Awalnya kan enggak tahu saya diajak tuh mau apa. Saya cuma nunjukin lokasi yang polisi minta, karena saya tahu ya saya antar. Pas tahu itu bom, ya kaget, gak nyangka juga," katanya.

Paska ditemukan bahan peledak tersebut, Parman juga mengaku bahan peledak tersebut langsung diamankan.

Sementara, ada juga yang diledakkan karena saking banyaknya barang yang didalamnya ada bahan peledak tersebut.

"Memang ada yang diledakkan ada yang tidak, yang tidak diledakkan ya langsung dibawa sama polisi," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menemukan bahan peledak Triaceton Triperoxide Aseton Peroksida (TATP) seberat 35 Kg di Gunung Ciremai, Majalengka, Jawa Barat pada Jumat (1/10/2021) lalu.

Dikerjakan, bahan peledak itu dimiliki oleh Imam Mulyana (31) yang merupakan narapadina teroris Jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang ditangkap 2017 lalu.

Namun, baru Oktober 2021 ini, Imam baru mengakui pernah menyimpan bahan baku peledak seberat 35 kg yang disembunyikan di Gunung Ciremai.

Hal itu diakuinya usai menjalankan ikrar untuk sumpah setia kedaulatan NKRI dan Pancasila.

Penyimpanan bahan peledak yang dikenal sebagai The Mother of Satan atau Ibunya Setan karena ledakannya yang dahsyat itu berada di Kaki Gunung Ciremai wilayah Majalengka.

Penyesalan itu disampaikan oleh Imam dalam sebuah video yang beredar di awak media.

Dia tak menyangka bahan peledak seberat 35 Kg yang disimpannya itu memiliki daya ledak yang tinggi.

"Saya merasa terharu, saya merasa menyesal, saya merasa bersyukur bahwa barang tersebut dengan hakulyakin saya serahkan kepada pihak yang berwenang. Kepada pihak yang bisa menanganinya," kata Imam dalam rekaman video yang diterima dari Densus 88, Selasa (5/10/2021).

Imam mengaku turut dibawa oleh penyidik tim Densus 88 Antiteror Polri saat memusnahkan bahan peledak miliknya tersebut.

Dia bahkan sampai menangis saat menyaksikan langsung ledakan bomnya tersebut.

"Saya sendiri tidak menyangka bahwa ternyata sangat berbahaya sehingga ketika mendengar ledakan tersebut saya menangis," jelasnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved