Jumat, 3 Oktober 2025

Cerita Warga Mendadak Jadi Miliarder: Paiman Bagikan Rp 4 M untuk 12 Ahli Waris, Mudono Beli Indekos

Meski saat itu banyak sales mobil biasa hingga mewah, Paiman sama sekali tak tertarik membelanjakan uangnya demi kendaraan.

Editor: Dewi Agustina
TribunSolo.com/Tri Widodo
Tiang untuk penghubung tol Solo-Jogja dengan Solo-Ngawi di wilayah Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali yang sudah berdiri kokoh, Sabtu (4/9/2021). (TribunSolo.com/Tri Widodo) 

"Saat ini masih bergulir (Proses verifikasi berkas,red). Sedangkan di Guwokajen ada 85 bidang yang kena tapi yang lolos verifikasi dan dibayarkan baru 70 bidang," kata dia.

"Kendalanya lebih pada proses melengkapi berkas itu tergantung dari kecepatan warga. Kalau warganya cepat maka proses ganti rugi juga cepat," jelasnya.

Djarot menargetkan pembebasan lahan jalan Tol Jogja-Solo di Boyolali bisa selesai pada akhir 2021.

Pembayaran uang ganti rugi juga bergantung pada kondisi keuangan kas negara.

Selain itu, pembangunan akan dilakukan secara paralel.

Begitu pembebasan lahan klir, warga diberi tenggat waktu satu bulan untuk pengosongan. Lalu dilanjutkan proses pembangunan jalan tol dilakukan.

Warga Klaten Jadi Miliarder

Sementara di Klaten, sebanyak Rp 855 miliar diterima warga yang lahannya tergilas Tol Solo-Jogja.

Kepala Seksi (Kasi) Pengadaan Tanah BPN Klaten, Sulistiyono mengatakan uang hampir 1 triliun rupiah itu untuk membayar ribuan bidang tanah milik warga.

Baca juga: Proyek Tol Yogyakarta Solo-Yogyakarta Bawen di Klaten dan Sleman, Sebagian Mulai Bersihkan Lahan

"Sudah ada 15 desa dan 1026 bidang yang terdampak proyek Tol Solo-Jogja yang sudah kami bebaskan," kata Sulistiyono kepada TribunSolo.com.

Dari 15 desa yang terdampak, ada 7 bidang merupakan tempat peribadatan di 4 kecamatan.

"Untuk rumah ibadah akan diganti tanah," ujarnya.

Kemudian, ada 42 pemilik bidang yang berasal dari tiga kecamatan mengikuti kegiatan ganti rugi di desa Beku, Kecamatan Karanganom.

Tiga kecamatan tersebut yakni Kecamatan Karanganom, Desa Kuncen di Kecamatan Ceper dan Desa Sidhoharjo di Kecamatan Polanharjo.

"Masing-masing 40 pemilik bidang dari Desa Beku, 1 pemilik bidang masing-masing dari Desa Kuncen dan Desa Sidhoharjo," ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved