Sabtu, 4 Oktober 2025

Murid Kelas 4 SDN di Cianjur Lupa Cara Membaca Usai PJJ, Dugaan Penyebab hingga Pendapat Pakar 

Penelusuran Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur, murid tak ada yang memperhatikan saat belajar di rumah karena anak yatim dan ibu bekerjanya

Editor: Eko Sutriyanto
Tribun Jabar / Kiki Andriana
ILUSTRASI - Pembelajaran tatap muka 

3. Perlu Penelitian Lebih Jauh

Pengamat Kebijakan Publik dan Pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia, Cecep Darmawan, mengatakan dinas pendidikan dan sekolah harus meneliti lebih jauh mengenai temuan seorang peserta didik kelas 4 SD di Cianjur yang dikabarkan lupa cara membaca setelah melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama pandemi.

"Agak aneh juga ya kalau kelas 4 enggak bisa baca. Karena kan kalau kelas 3 dan 4 belajar online, masa lupa lagi membaca. Jadi selama Pembelajaran Jarak Jauh apa yang dikerjakan," kata Cecep melalui ponsel, Senin (6/9/2021).

4. Sebut Ada Keganjilan 

Ada hal yang ganjil dari kabar tersebut, katanya. Karena selama ini semua sekolah memberlakukan pembelajaran jarak jauh selama pandemi.

Kalaupun banyak kendala, membaca sudah menjadi kebutuhan sehari-hari.

"Apakah ini kasus dalam pengertian memang dari dulu anak ini ada masalah.

Baca juga: Kisah Siswa Belajar di Tengah Keterbatasan Saat PJJ

Tapi kalau ada, kelas 1 dan 2 gimana. Kalau bener enggak bisa baca, efektivitas belajar PJJ bisa dinyatakan tidak berhasil," katanya.

 Memang terdapat wacana yang menyatakan learning loss atau hilangnya satu generasi akibat tidak belajar selama PJJ, katanya.

Namun, hal tersebut harus disertai dengan riset mendalam.

Sejumlah pelajar melakukan kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di Balai Warga RT 05/RW 02 Kelurahan Galur, Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (1/9/2020).
Sejumlah pelajar melakukan kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di Balai Warga RT 05/RW 02 Kelurahan Galur, Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (1/9/2020). (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

"Ada dugaan ya learning loss. Tapi kan kongkritnya harus ada riset. Tapi menurut pengamatan saya memang terjadi, lebih susah belajar, jadi learning loss memang terjadi," katanya.

Hal ini, katanya, terjadi bukan hanya di Indonesia, tapi di negara lainnya.

5. Perlu Evaluasi PJJ 

Namun demikian, pihak sekolah harus mengevaluasi PJJ dan menyelesaikan berbagai kekurangannya supaya PJJ dapat lebih berhasil.

Apalagi, katanya, kalaupun pembelajaran tatap muka sudah dilakukan, sebagian masih melakukan PJJ.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved