Pemuda Habisi Nyawa Ayah dan Kakak Kandung di Medan, Sempat Sujud Ketika Hendak Diamankan
Peristiwa berdarah yang menewaskan ayah dan anak di Kelurahan Sei Agul, Kota Medan, Sumatera Utara, masih diselidik pihak kepolisian.
Tapi ia hanya memilih Arsyad karena perilaku yang lebih baik.
Menurutnya, sifat Arsyad jauh lebih baik dari pada Rizky.
Makanya, ia sangat terkejut dengan kejadian tersebut.
"Jadi Arsyad itu orangnya sering ke mesjid dan rajin salat. Pokoknya orangnya baik sekali," katanya.
Hal senada diuangkap Muhammad Muslim, tetangga korban.
Menurut Muslim, Arsyad adalah anak yang ramah dan sering berada di masjid untuk salat.
Selain itu, Arsyad orang yang sering bertegur sapa dengan tetangganya.
Ia mengatakan, Arsyad sepengetahuannya belum pernah dirundung masalah.
Baca juga: Pesta Pernikahan di Aula Gereja HKBP Medan Amplas Dibubarkan Satgas Covid-19
"Tapi kalau ada urusan keluarga kita tidak tahu. Semalam pun saya masih bertanya ke Arsyad ayah dimana. Dijawabnya di rumah," ucapnya.
Dikatakan, Arsyad juga bukan orang tempramental, tidak pernah milih-milih apa pun dikerjakan.
Arsyad dulu disebutkan bekerja serabutan.
Kadang kala buat kerajinan pot bunga, bekerja di Doorsmeer di sekitar rumahnya.
"Umurnya 20-an, abangnya 21 tahun. Udah tamat sekolah sama abangnya. Masyarakat tidak menyangka sama sekali lah pokoknya," katanya (Tribunmedan.com/ Goklas Wisely/ Fadli Taradifa)
Sebagian dari artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul DIDUGA Bunuh Ayah dan Kakaknya, Arsyad Sempat Sujud dan Sebut '5 Menit' Berulang-ulang