Pemuda Habisi Nyawa Ayah dan Kakak Kandung di Medan, Sempat Sujud Ketika Hendak Diamankan
Peristiwa berdarah yang menewaskan ayah dan anak di Kelurahan Sei Agul, Kota Medan, Sumatera Utara, masih diselidik pihak kepolisian.
Kemudian, ia kembali lagi dan melihat Arsyad telah bersujud di depan pintu dekat jenazah Sugeng.
"Arsyad kayak merasa menyesal dan menangis. Dia bilang hanya 5 menit aja kepada saya. Itu aja diucap berulang ulang. Tapi kita tidak tahu artinya 5 menit itu apa. 5 menit bang Jali, minta maaf aku, 5 menit bang Jali. Seperti itu," ujarnya.
Baca juga: Pakai Pisau, Pemuda di Medan Diduga Habisi Nyawa Ayah dan Kakak Kandung
Sebelum kejadian, rupanya Arsyad sempat menjumpai Sajali perihal pekerjaan.
Sebab, sebelumnya Arsyad bekerja kepada Sajali sebagai tukang parkir.
"Jadi waktu kulihat dia sujud itu, kupegang lah dia dan pisau yang dipegangnya. Baru ada polisi yang masuk ke dalam. Ternyata baru tahu ada korban lain lagi dan ternyata itu Rizky," ujarnya.
"Senjatanya di dapat di dapur. Arsyad orang baik dan pendiam. Tidak ada macam macam juga kek narkoba," lanjutnya.
Sementara, Jon, kerabat korban, mengatakan peristiwa berdarah tersebut terjadi sekira pukul 19.00 WIB.
Berdasarkan keterangan keluarga korban, Arsyad awalnya menghabisi nyawa Riski dengan pisau kecil.
Setelah itu, pelaku baru menghabisi nyawa Sugeng.
Baca juga: Perampokan Toko Emas di Medan, Diduga Gasak Emas 4-5 Kilogram dan Korban Ditembak di Leher
Tapi dikatakan Jon, Arsyad sempat kesulitan ketika hendak menghabisi nyawa ayahnya dengan menggunakan pisau kecil.
Lalu, Arsyad mengambil parang yang ada di dapur untuk menghabisi nyawa ayahnya.
"Makanya kalau dilihat, bekas tikaman di tubuh kakaknya lebih banyak di banding Sugeng. Tapi luka tikam di tubuh ayahnya lebih besar," kata Jon di pemakaman, Minggu (29/8/2021) siang.
Setelah menghabisi nyawa Sugeng, rupanya Arsyad sempat ingin membunuh ibunya juga.
Tapi ibunya saat itu ternyata sedang membaca Ayat Kursi dan seketika parang yang di genggam Arsyad jatuh ke lantai.
"Dari peristiwa itulah dianggap Arsyad saat itu sedang kesurupan," ungkapnya.