Senin, 6 Oktober 2025

Gandeng Pelaku Usaha, Program PAPeDA Kenalkan Produk Pangan Inovatif Papua

Program Pertanian Berkelanjutan di Tanah Papua (PAPeDA) menggelar Market Gathering bertajuk Membangun Kolaborasi Pasar UMKM bersama 'ASMAT'

ist
Dalam upaya mempromosikan produk-produk inovatif asli dari kelompok masyarakat adat Papua dengan tetap menjaga hutan dan budaya, Program Pertanian Berkelanjutan di Tanah Papua (PAPeDA) menggelar Market Gathering bertajuk Membangun Kolaborasi Pasar UMKM bersama 'ASMAT', Selasa (24/8). 

Memastikan Keberlanjutan Gerakan Ekonomi Masyarakat Adat

Deputi Pembangunan Ekonomi Setwapres sekaligus Kepala Badan Analisis Informasi dan Kebijakan dari Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Ahmad Erani Yustika memberikan apresiasi tinggi kepada rekan-rekan atas inisiasinya yang telah dengan gemilang menancapkan dan menghidupkan sumber daya ekonomi lokal.

“Inisiasi yang disampaikan kawan-kawan itu menghidupkan sumber daya ekonomi lokal, menghidupkan komunitas, dan memastikan keberlanjutan itu dengan tetap melestarikan lingkungan. Hanya dengan model seperti itu saya kira masa depan bisa dijangkau dengan nilai-nilai yang mereka yakini sendiri,” tutur Erani.

Namun, Erani juga mencatat bahwa keberhasilan itu harus ditopang oleh sampai sejauh mana partisipasi autentik itu berhasil ditumbuhkan pada komunitas sehingga tidak malah merugikan masyarakat adat.

“Tanpa itu (partisipasi) akan akan terjadi konversi dari gerakan ekonomi menjadi aktivitas investasi. Inisiator bertemu dengan partisipasi, maka muncul gerakan ekonomi. Kalau hanya aktivitas ekonomi yang dipicu oleh orang atau institusi dari luar tanpa melibatkan masyarakat setempat atau partisipasi itu tadi, itu hanya kegiatan investasi dan tidak memiliki dampak terhadap masyarakat lokal,” jelasnya.

Karena itu, Erani mengingatkan bahwa keberlanjutan kolaborasi ini harus dikawal terus menerus. “Yang harus dikawal terus menerus itu adalah soal keberlanjutan gerakan ekonomi tadi itu dengan dasar kelestarian lingkungan. Karena itu yang membedakan antara pembangunan yang beradab dan aktivitas ekonomi yang biadab,” pungkasnya.

Adapun acara market gathering ini dimulai dengan Penandatanganan MoU dan Perjanjian kerjasama antara Ketua Badan Usaha Milik Kampung (BUMKam) Monayrain Yano Lrum, Daniel Bairam sebagai pihak pertama dan Direktur CV. Kasih dan Sayang Makassar, Irwan Miri sebagai pihak kedua.

Penandatanganan tersebut juga disaksikan oleh Direktur Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil (PUPUK) Surabaya, Ike Sulistiowati dan Naomi Marasian.

Sebelumnya, Program PAPeDA yang dilaksanakan oleh The Asia Foundation (TAF) bekerjasama dengan Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil (PUPUK) telah menggelar Festival Torang Pu Para Para yang berupa serial diskusi yang fokus membahas pengelolaan produk inovatif pangan Papua, yaitu: terkait produk-produk Inovatif dari Sereh Wangi, Keladi, Pala dan Kakao.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved