Ketua AKAR Jabar Mencoba Akhiri Hidup di Balai Kota Bandung Tak Tahan Kebijakan PPKM Level 4
Pria yang berusaha melakukan aksi bunuh diri di Balai Kota Bandung, Rabu (4/8/2021) telah diketahui identitasnya.
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG -- Pria yang berusaha melakukan aksi bunuh diri di Balai Kota Bandung, Rabu (4/8/2021) telah diketahui identitasnya.
Ia adalah Gan Bonddilie, seorang tokoh yang dikenal sebagai pengusaha.
Gan juga diketahui menjadi Ketua Harian Asosiasi Kafe dan Restoran (AKAR) Jawa Barat.
Pria ini diduga ingin mengakhiri hidupnya akibat PPKM level 4 di Bandung yang membuat usahanya kesulitan.
Pria tersebut diduga bernama Gan Bonddilie, dikenal sebagai ketua Harian AKAR.
Baca juga: Seorang Tokoh di Kota Bandung Berusaha Akhiri Hidup, Lehernya Berlumur Darah
Beredar rekaman suara yang dikabarkan ditinggalkan Gan Bonddilie sebelum mencoba mengakhiri hidup.
Dari rekaman suara yang didapat TribunJabar.id, Rabu, terdengar suara pria yang mengaku Ketua Harian AKAR Jawa Barat.
Terdengar isakan permintaan maaf kepada teman seperjuangan dan keluarga.
Berawal dari menyinggung persoalan PPKM dan kebijakan tempat wisata di Kota Bandung, pria itu berharap pemerintah dapat bijak menerapkan aturan di masa pandemi Covid-19.
Baca juga: Menantu Bunuh Mertua Karena Tersinggung Dibilang Pengangguran Tak Punya Harta
Harapan pria itu adalah tempat wisata di Kota Bandung dapat dibuka dengan protokol kesehatan yang tepat.
Selain itu, ia juga mengungkapkan kekecewaan Pemkot Bandung terkait kebijakan PPKM yang diterapkan pemerintah pusat.
"Perjuangan ini belum berakhir jika memang perjuangan terakhir ini saya lakukan semoga apa keinginan kita yang kita tuangkan dalam sehelai kertas dapat diizinkan," katanya.
Keadaan PPKM ini membuat ia tidak kuat mendengar keluhan teman seperjuangannya.
Dalam rekaman suara berdurasi 3 menit 34 detik itu, ia menangis dan perkataannya terpotong oleh isakan.
Baca juga: Kisah Apriyani Rahayu Menempa Diri di PB Jaya Raya, Jadi Atlet yang Jarang Pulang ke Rumah
Tidak hanya berpesan kepada rekan-rekannya, pria tersebut juga meminta maaf kepada keluarganya.
Ia meminta maaf kepada istri karena tidak bisa menjadi sosok ayah yang baik untuk keluarga.
"Untuk anak-anak ku mohon maaf kalau ayah belum bisa memberikan yabg terbaik percayalah tanpa ayah juga ayah yakin kalian bisa tumbuh dan menjadi anak yang saleh dan salehah.
Untuk istriku terima kasih mohon maaf belum bisa menjadi ayah yang baik, perjuangan ini tetap akan kibarkan bendera putih dan bendera kuning sebagai pengorbanan kita untuk semuanya," ujarnya.
Aksi Percobaan Mengakhiri Hidup
Saksi mata di lokasi kejadian Uneng (53),mengatakan, ia melihat dua pria berbaju putih seperti sedang ribut.
"Saya coba dekati tahunya, ada pria berdarah lehernya dan pria satu lagi teriak teriak minta ada yang akhiri hidup," ujar Uneng.
Uneng mengaku tak berani mendekat setelah ada beberapa petugas satpam menolong.
Baca juga: Buruh Mengadu Ke Wakil Wali Kota Bandung, Banyak Perusahaan Nakal, Karyawan Harus Bayar Test Swab
"Sepertinya masih hidup, ketika ditolong satpam yang bajunya seperti polisi," ujar Uneng.
Hal yang sama diungkapkan satpam Balai Kota Bandung, Sandy.
Sebelum kejadian, dia mendengar ada orang berteriak teriak minta saat dihampiri karena ada laki-laki lehernya berlumuran darah di leher.
Menurut Sandy saat kejadian kebetulan mobil PMI Bandung melintas dan membawanya ke RSHS
Salah satu petugas PMI Kota Bandung, Andi Yoga Pratama jadi salah satu petugas yang mengangkut tubuh pria yang diduga melakukan percobaan akhiri hidup.
"Tadi saya angkut saja. Saat dicek di tubuhnya masih ad denyut nadi, mudah-mudahan enggak apa-apa," kata Andi Yoga Pratama di lokasi kejadian.
Dia menyebut identitas pria yang diduga melakukan percobaan bunuh diri itu bernama Gen Budile kelahiran 1982.
"Tadi identitasnya Gen Budi. Saat dicek penanganan petugas masih ada denyut nadinya masih ada.
Sekarang dbibawa ke RS Hasan Sadikin. Di tangan terlihat tidak ada senjata tajam. Untuk luka tadi kata polisi di leher sama di perut," kata Andi.
Rencana Kibarkan Bendera Putih
Gan Bonddilie itu sendiri sebelumnya sempat berencana mengibarkan bendera putih sebagai tanda protes terhadap kebijakan penerapan PPKM Darurat hingga berlanjut pada PPKM Level 4 yang saat ini berlangsung hingga 9 Agustus.
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
(Fidya Alifa Puspafirdausi)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Isak Tangis Gan Bonddilie Minta Maaf ke Anak Istri, Coba Akhiri Hidup di Depan Balai Kota Bandung