Kelompok Bersenjata di Papua
KKB di Papua Berulah Lagi, Ketua Suku Jadi Korban, 4 Pekerja Disandera hingga Pelaku di Balik Teror
KKB di Papu kembali berulah, Kamis (24/6/2021). Ketua suku jadi korban, empat pekerja disandera, hingga pelaku di balik teror.
TRIBUNNEWS.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kembali berulah lagi.
Pada Kamis (24/6/2021), lima warga di Kabupaten Yahukimo, Papua, dilaporkan tewas akibat serangan KKB.
Dikutip dari Tribun-Papua.com, seorang korban adalah ketua suku dan empat lainnya merupakan pekerja.
Kekerasan itu menambah daftar teror KKB tahun 2021 ini.
Tribun-Papua.com melaporkan, berdasarkan rilis Satgas Nemangkawi yang dikeluarkan oleh Kasatgas Humas OPS Nemangkawi, Kombes Pol M. Iqbal Al Qudus, di Timika, Papua, Sabtu (26/6/2021), kasus menonjol KKB berupa kontak tembak sebanyak 23 kontak tembak, 20 gangguan penembakan dan 12 kejahatan lainnya.
Total 22 orang meninggal akibat kejahatan tersebut.
Teror Yahukimo
Aksi teror terbaru KKB Papua di Yahukimo dibenarkan oleh Danrem 172/Praja Wira Yakthi, Brigadir Jenderal TNI Izak Pangemanan.
"Diduga kelompok teroris. Ini sudah termasuk teror," katanya, Kamis.

Baca juga: Pengakuan Mantan Anggota KKB Papua: Capek, Susah Cari Makan, hingga Tak Pernah Bisa ke Kota
Baca juga: Harta Kekayaan Sonny Wanimbo, Ketua DPRD Tolikara, Dituding Jadi Donatur KKB Papua, Total Rp16 Juta
Evakuasi korban akan dilakukan pada Jumat (25/6/2021).
Lebih lanjut, Izak mengatakan aktor di balik teror tersebut adalah KKB pimpinan Tendius Gwijangge.
"Pelaku penembakan dan penganiayaan hingga menewaskan warga sipil pimpinan Tandius Gwijangge (TG)," kata Izak, saat dikonfirmasi Tribun-Papua.com, Jumat.
Pekerja Jembatan Jadi Korban

Pekerja jembatan PT Sinama dilaporkan menjadi korban Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pada Kamis (24/6/2021) pukul 11.05 WIT.
Kejadian ini bermula saat truk yang dikemudikan Saiful tengah menuju PT Berantas di Kampung Sukamo, Kabupaten Yahukimo, Papua.
Namun, saat melewati jembatan Kali I Kampung Samboga, Distrik Seradala, truk diadang oleh KKB.
Baca juga: Disebut Teman Kuliah Neson Murib, Nama Sonny Wanimbo Tak Terdaftar di Universitas Warmadewa Bali
Baca juga: Siapkan 100 Pengacara, NasDem akan Dampingi Ketua DPRD Tolikara Sonny Wanimbo yang Disebut Danai KKB
Menurut korban selamat, diperkirakan anggota KKB yang beraksi saat itu mencapai 30 orang.
"Mereka menggunakan alat tajam berupa anak panah, kapak, parang, samurai, dan dua orang dari KKB membawa dua pucuk senjata api laras panjang," jelas Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal, di Jayapura, Jumat (26/2/2021), dilansir Tribun-Papua.com.
Dari insiden tersebut, tiga korban dilaporkan meninggal dunia.
Sementara dua orang luka dan empat lainnya disandera.
Empat pekerja yang masih disandera masih dalam pendalaman polisi.
Pengakuan Mantan Anggota KKB Papua
Mantan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Purom Wenda, Delison Talenggeng, mengungkapkan kesulitan yang dialaminya selama menjadi anggota KKB.
Hal ini disampaikan Delison dalam wawancara yang diunggah di akun Instagram Wakasatgas Humas Nemangkawi, AKBP Arief Fajar Satria, Sabtu (19/6/2021).
Saat ditanya apakah lelah menjadi anggota KKB Papua pimpinan Purom Wenda, Delison membenarkannya.
Ia mengaku lelah dan kesulitan mencari makan.
"Iya, capek. Susah (mencari makan)" kata Delison.
Baca juga: NasDem Papua Bela Sonny Wanimbo yang Dituding Jadi Pemasok Senpi ke KKB, 100 Pengacara Siap Dampingi
Baca juga: SIAPA Sonny Wanimbo? Ketua DPRD Tolikara yang Dituding jadi Donatur KKB Papua, Hartanya Rp 16 Juta

Tak hanya itu, Delison juga mengakui aksi KKB telah meresahkan aparat dan masyarakat sekitar.
"Meresahkan betul, jadi saya sudah lepas (keluar dari KKB Papua pimpinan Purom Wenda)" ujarnya.
Lebih lanjut, Delison mengungkapkan ia tak bisa pergi ke mana-mana selama menjadi anggota KKB Papua.
Delison bersama anggota lainnya menghabiskan waktunya dengan bersembunyi di gunung dan tak bisa ke kota.
Ia menambahkan, kala itu dirinya dan anggota KKB Papua lainnya tak bisa makan jika persediaan telah menipis.
"Makanan tidak cukup, tidak bisa bagi. (Merasa) lapar, makanan sedikit tidak bisa bagi," kisahnya.
Kini, setelah kembali ke NKRI, Delison mengaku merasa lebih senang.
Baca artikel Kelompok Bersenjata di Papua lainnya
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Tribun-Papua.com/Ridwan Abubakar/Paul Manahara Tambunan)