Jumat, 3 Oktober 2025

Liputan Khusus

Sedih Sekali ketika Melihat Orang Sakit Butuh Darah Stok Habis

Para pendonor darah di Palembang, Sumatera Selatan, secara sukarela mendonorkan darahnya karena sangat sedih melihat orang butuh pertolongan darah.

Editor: cecep burdansyah

Ia sendiri memiliki pengamalan paling sedih, ketika sudah ke PMI untuk membantu keluarga yang butuh darah, tapi kita tidak bisa donor. Rasanya hal itu sedih sekali baginya, melihat mereka yang gagal mendapatkan bantuan.

Haris Widodo, pemilik berat badan 95 kilogram ini mengaku badannya selalu fresh setiap selesai donor darah dan gaya hidupnya pun menjadi berubah karena rutin donor darah.

“Gaya hidup jelas berupah. Haris kan beratnya di atas ideal, 98 kilogram setelah donor itu terasa fresh bae di badan yang pasti bikin badan juga sehat,” kata pria kelahiran 17 Agustus 1992 ini.

Haris mengatakan bahwa jauh lebih baik donor darah daripada tidak donor sama sekali.
“Benar apa yang dikatakan orang orang bahwa donor darah itu membuang darah kotor di badan kita. Dan ya sekaligus juga menolong orang yang membutuhkan darah kita,” katanya yang sekarang aktif sebagai jurnalis di Palembang ini.

Pria yang aktif sebagai jurnalis di Palembang ini mengatakan bahwa dirinya mulai donor darah sejak duduk di bangku SMP.

“Waktu itu pertama kali donor darah sekitar tahun 2006/2007 pas masih SMP. Awalnya dulu iseng datang ke PMI, mau donor. Terus saya lihat kakek kakek donor darah, semangat banget kan ya jadi dari situ sampai sekarang saya masih rutin donor,” katanya. (tim)

Baca juga: Lubuklinggau dan OKi Darurat Pendonor Darah, Stok Tinggal Dua Kantong Golongan O

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved