Jumat, 3 Oktober 2025

Liputan Khusus

Kasus Pernikahan Anak di Jateng Melonjak 630 Persen

Lonjakan pernikahan anak di bawah umur di Jawa Tengah naik luar biasa, mencapai 630 persen. Penyababnya, kemiskinan yang melilit.

Editor: cecep burdansyah
Tangkap Layar KompasTV
Pemprov Jateng Luncurkan Layanan care Center Jo Kawin Bocah 

Hamil duluan

Seorang ibu bernama Mumun (nama samaran) mengalami anaknya yang masih bawah umur telah menikah. Perkawinan terjadi karena terlanjur hamil di luar nikah.

"Iya tahun lalu anak saya baru saja menikah. Padahal umurnya masih 18 tahun. Mau bagaimana lagi. Daripada menggugurkan kandungan, lebih baik dinikahkan saja. Toh juga mereka suka sama suka," tutur Mumun.

Sebelum terjadi pernikahan, anak perempuannya putus sekolah di tingkat SMA. Mumun tak punya biaya untuk anaknya melanjutkan sekolah.

"Dia akhirnya kerja. Cuma tidak tahu persis kerjanya dimana. Kadang di luar kota sampai berbulan-bulan. Saya kaget dan marah waktu tiba-tiba dia punya tato. Saya sudah bosan menasihati. Kalau saya kerasi dia pergi berminggu-minggu," terang Mumun mengenang.

Momong cucu

Mumun baru merasa menyesal karena tidak mampu membiayai kebutuhan anak hingga bisa lulus sekolah. Pihaknya pun kini cenderung memasrahkan segala keputusan yang diambil sang anak.

"Semua terserah dia. Dia yang jalani dia yang putuskan. Saya hanya menasehati. Kalau diterima ya Alhamdulillah, kalau tidak ya enggak apa-apa," imbuhnya.

Anak perempuannya kini pun mengalami masalah dengan suaminya. Sudah sejak setahun terakhir suami putrinya tidak memberikan nafkah. Alhasil, anak perempuan dan cucunya diboyong lagi ke rumahnya.

"Setelah menikah dia dan anaknya ikut suami di Semarang. Tapi setelah tahu tidak dinafkahi, saya minta tinggal di sini saja bareng saya. Biar saya saja yang mengasuh cucu. Anak saya fokus kerja. Tapi saya minta seminggu sekali pulang," ungkapnya.

Mumun berkali-kali sudah melakukan mediasi antara anak perempuannya dengan suaminya. Namun selalu saja tidak ada solusi. Padahal, anak perempuannya sudah berkali-kali minta cerai.

"Anak saya minta cerai. Saya yang keberatan. Kasian cucu saya yang jadi korban. Berkali-kali suaminya dia juga sudah saya omongin, harus bertanggungjawab sama istri dan anaknya," terangnya. (tim)

Baca juga: Sedih Sekali ketika Melihat Orang Sakit Butuh Darah Stok Habis

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved