Sabtu, 4 Oktober 2025

Speedboat Jurusan Tarakan-Nunukan Terbalik di Sungai Sembakung Nunukan, 6 Tewas dan 1 Orang Hilang

Saat kejadian, speedboat SB Ryan ini memuat 31 orang penumpang padahal seharusnya speedboat ini hanya mengangkut maksimal 20 orang

Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNKALTIM.CO/HO
Korban speed boat terbalik di Perairan Desa Pelaju, Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Senin (07/06/2021), sore.TRIBUNKALTIM.CO/HO 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim Maulana Ilhami Fawdi

TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG SELOR-  Sebuah speedboat jurusan Tarakan - Nunukan mengalami kecelakaan di Sungai Sembakung, Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara, Senin (7/6/2021) siang.

Hingga kini, kecelakaan speedboat SB Ryan jurusan Tarakan-Nunukan telah memakan 6 korban jiwa, adapun 1 korban hilang masih dalam proses pencarian.

Kuat dugaan, speedboat non reguler ini kelebihan muatan.

Kapal ini memuat 31 orang ini, padahal seharusnya speedboat SB Ryan ini hanya mengangkut maksimal hanya untuk 20 orang.

Sekadar diketahui, speedboat itu membawa 31 penumpang dan 7 di antaranya merupakan anak-anak.

Baca juga: Remaja 14 Tahun di Cianjur Tewas dalam Selokan, Alami Kecelakaan saat Berboncengan dengan Teman

Terbaliknya speed boat itu menyebabkan 6 orang meninggal dunia, 3 orang di antaranya merupakan orang dewasa dan 3 lainnya anak-anak.

Hingga saat ini, seorang wanita berusia sekira 47 tahun belum ditemukan.

Proses pencarian masih terus dilakukan oleh unsur Muspika, Pemdes Pelaju, tim BPBD perwakilan Sembakung, Tagana, Kampung Siaga Bencana (KSB), termasuk masyarakat setempat.

Sementara itu 24 penumpang lainnya ditemukan dalam keadaan selamat.

Dikatakan Kepala Kantor SAR Tarakan, Amiruddin melalui Kasi Operasi Pencarian dan Penyelamatan, Dede Hariana, informasi yang diterima, kecelakaan terjadi pukul 13.28 WITA.

Kronologisnya berdasarkan informasi yang diterima dari salah seorang warga, SB Rian bertolak dari Tarakan menuju Desa Atap sekitar pukul 13.28 WITA.

Tiba di perairan yang masuk wilayah Desa Pelaju, Kecamatan Sembakung, speedboat tersebut terbalik.

Informasi yang dihimpun dari Camat Sembakung, SB Ryan menabrak papan kayu yang hanyut di lintasan Desa Pelaju.

Kemungkinan papan tersebut tidak kelihatan oleh motoris speedboat, ditambah air sungai surut dan arus sungai lagi kencang.

Pihak Dishub Kaltara mengaku masih menunggu rilis resmi dari KSOP dan instansi terkait, mengenai penyebab kecelakaan.

Baca juga: Viral Video Penangkapan Kapal Hantu di Perairan Muntok, Polda Babel Beberkan Kronologi Kejadian

Kabid Perhubungan Laut, Dishub Kaltara, Datu Iman Suramanggala saat dihubungi via pesan singkat.

"Kita masih menunggu rilis resmi penyebab kecelakaan," ujar Kabid Perhubungan Laut, Dishub Kaltara, Datu Iman Suramanggala.

Ditanyakan mengenai kajian ulang izin pelayaran dan sanksi bagi agen speedboat, Datu Iman mengaku belum dapat berbuat ke arah sana.

Sebelum pihaknya mendapatkan hasil investigasi penyebab kecelakaan.

"Belum ya, kita tunggu saja dulu hasil resminya," tambahnya.

Berniat hadiri pernikahan

Niat menghadiri pernikahan keluarga di Desa Atap, Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, esok harinya, nahas orangtua Jumiansyah malah jadi korban speedboat terbalik.

Sebelumnya, speedboat SB Ryan dikabarkan terbalik saat melintasi perairan di Desa Pelaju, Sembakung, Senin (7/6/2021) siang tadi.

Informasi yang dihimpun, speedboat SB Ryan hanya berkapasitas 20 penumpang.

Namun saat bertolak pukul 13.48 WITA dari Tarakan, SB Ryan membawa 31 penumpang termasuk motoris speedboat.

Lintasan speedboat dari Tarakan menuju Kecamatan Sembakung itu melalui beberapa desa di antaranya, Desa Tepian, Desa Pelaju, Desa Tagul, Desa Lubakan, dan Desa Atap yang menjadi ibukota Kecamatan.

Saat dihubungi, Jumiansyah yang merupakan anak dari penumpang SB Ryan atas nama Lasumi dan Marwiyah, mengaku orangtuanya pergi ke Sembakung dengan hajatan menghadiri pernikahan sanak keluarga ayahnya.

Tak hanya orangtuanya, di dalam speedboat itu juga ada mempelai pria termasuk kedua orangtuanya.

"Jadi, tadi saya nggak sempat ngantar mereka ke pelabuhan speedboat. Karena yang nyetir mobil itu mempelai pria.

Di dalam mobil itu ada orangtuanya mempelai pria juga. Jadi ada 5 orang.

Mempelai pria itu keluarga dari bapak saya. Dia seorang Polisi.

Baca juga: Tingkatkan Kompetensi Pemeriksaan Kapal Asing, Kemenhub Gelar Seminar Periodik Port State Control

Mempelai wanitanya ada di Desa Atap," kata Jumiansyah kepada TribunKaltara.com, melalui telepon seluler, Senin (7/6/2021) pukul 19.00 WITA.

Lebih lanjut dia menyampaikan, di dalam speedboat itu juga ada keluarga dari pihak perempuan.

Nahasnya, speedboat yang mereka tumpangi terbalik saat melintas di perairan Desa Pelaju.

"Alhamdulillah orangtua saya selamat. Tapi bapak dari mempelai pria meninggal dunia. Mereka sekarang lagi di Desa Atap. Di sana kan ada adik saya dan sepupu juga. Saya di Tarakan, dapat kabar saja tadi dari mereka," ucapnya.

Pasca kejadian, Jumiansyah sempat menghubungi orangtuanya melalui telepon seluler dalam keadaan menangis.

"Saya dapat kabar speed terbalik pukul 14.00 lewat dari adik saya di Sembakung. Mereka sempat tunggu speednya, kok tidak datang. Lalu dengar kabar terbalik speednya," ujarnya.

Kapal Motor (KM) Karya Indah yang mengangkut sebanyak 181 penumpang terbakar.
Kapal Motor (KM) Karya Indah yang mengangkut sebanyak 181 penumpang terbakar. (Tangkap layar YouTube Kompas TV)

Sementara itu, barang bawaan orangtuanya hanya berupa pakaian yang rencana digunakan empat hari selama acara pernikahan di Sembakung.

"Sedikit saja pakaian. Mudah-mudahan selamat lah, karena sudah tidak dipikirkan lagi soal barang bawaan. Informasi terakhir orangtua baik-baik saja, hanya mungkin sedikit trauma karena masih kaget," tuturnya.

Jumiansyah mengatakan, tak mengetahui persis mengenai jadi atau tidaknya pernikahan yang sebelumnya direncanakan esok.

"Saya kurang tahu. Masalahnya juga masih dalam kondisi duka juga mempelai pria," ungkapnya. 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved