Pemuda Jogja Tewas Dikeroyok 10 Orang, Begini Keterangan Saksi Mata hingga Firasat Sang Ayah
Waktu itu saksi berinisial Y sempat panik karena melihat korban dikejar-kejar oleh rombongan pelaku yang kebanyakan berusia remaja antara 18-20 tahun
Pantauan Tribun Jogja, warga sekitar dan teman-teman DW mulai berdatangan sejak pukul 11.15 WIB.
Mereka menunggu jenazah DW yang belum diberangkatkan dari RS Bhayangkara lantaran belum selesai diautopsi.
Salah satu teman DW, Putra mengatakan dirinya kaget mendengar temannya itu meninggal dunia begitu cepat.
Sebab, mereka berdua baru saja bertemu pada Selasa malam (1/6/2021).
“Waktu itu saya ketemu sama DW pas 1 Juni malam. Saya tidak sangka, dia bakal pergi secepat ini,” katanya kepada Tribun Jogja.
Baca juga: Melalui Pengacaranya, Pengirim Sate Beracun yang Tewaskan Bocah 10 Tahun di Bantul Minta Maaf
Putra mengatakan, dia mendapat kabar DW meninggal sekitar pukul 02.00 WIB dini hari. Dia dapat kabar itu dari status WhatsApp temannya.
Maka, dia dan puluhan teman lain menyempatkan ke rumah duka untuk memberikan penghormatan terakhir bagi DW.
“Dia itu teman yang solid banget.
Setiap ada yang kesulitan, dia yang menengahkan.
Dia tidak pernah keras sama teman-temannya,” ujarnya lirih.
Putra memang tidak terlalu dekat dengan DW. Mereka bersekolah di SMP dan SMA berbeda.
Namun, karena merasa memiliki tongkrongan bersama, dia jadi mengenal DW.
“Saya kenal DW itu sudah zaman SMP. Tidak dekat, tapi dia baik banget sama kami semua,” tandasnya. (ard)
Tangis Suparjiman Saat Jenazah Anaknya Datang
Tak pernah terbayang di benak Suparjiman, warga Jalan Bantul, Gang Windudipura, Gedongkiwo, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, harus kehilangan putra bungsunya dengan cara yang tragis.