Senin, 6 Oktober 2025

Detik-detik 3 Perampok Bunuh Bu Guru SD di Toba Sumatera Utara, Korban Sempat Teriak Maling

Kasus pembunuhan terhadap Marta boru Butarbutar, seorang wanita yang berprofesi sebagai guru SD di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, akhirnya terungkap.

Editor: Adi Suhendi
MAURITS PARDOSI/TRIBUN MEDAN
Tersangka Rikki Tambunan jawab Kapolres Toba AKBP Akala Fikta Jaya usai konferensi pers pada Jumat (28/5/2021). 

Korban Marta boru Butarbutar akhirnya terjatuh.

Baca juga: Kronologi Bu Guru SD Dibunuh Tiga Perampok di Toba Sumatera Utara, Pelaku Merupakan Residivis

Korban pun sempat melakukan perlawanan.

"Lalu, tersangka JH memanggil temannya tersangka YRT. Tersangka YRT langsung masuk melalui jendela yang mereka buka. Kemudian, mendapati korban sudah bersimbah darah dan melakukan perlawanan. Akibat dari teriakan korban, YPT langsung menutup paksa mulut korban dengan kain putih," lanjutnya.

Bukan hanya itu, tersangka Rikki Tambunan juga menekan kuat leher korban.

Setelahnya, tersangka JH kembali menusuk korban hingga korban benar-benar tidak berdaya.

"Setelah tidak berdaya, dan benar-benar tidak ada pergerakan, tersangka YPT membuka pintu rumah korban dan langsung melarikan diri, tanpa membawa benda yang mulanya ingin mereka curi," ujarnya.

Otak Pembunuhan

Sementara itu, polisi menyebutkan tersangka Junanda Hasibuan merupakan otak pembunuhan Marta boru Butarbutar.

Kapolres Toba AKBP Akala Fikta Jaya menuturkan bahwa pembunuhan sadis terhadap Marta berawal dari niat tersangka Junanda Hasibuan yang saat ini masih buron.

Junanda Hasibuan dan Yosef Rikki Tambunan merencanakan melakukan pencurian di rumah korban.

"Pada Minggu (23/5/2021) sekitar pukul 14.00 WIB, tersangka JH dan YPT sudah berada di dalam sebuah warnet di Kota Porsea dan berniat untuk melakukan pencurian," ujar AKBP Akala pada Jumat (28/5/2021).

Setelah 2,5 jam berembuk, tepatnya pada pukul 16.30 WIB, kedua tersangka tersebut mempersiapkan siasat dan alat yang digunakan untuk mencuri.

Baca juga: Bu Guru SD di Toba Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Ada Jejak Kaki di Lokasi Kejadian

"Pada pukul 16.30 WIB, JH dan YPT mencari dan mempersiapkan benda yang akan digunakan untuk melakukan pencurian berupa sebuah obeng dan sebuah kunci baut. Setelahnya, benda ini berada dalam penguasaan JH," sambungnya.

Pada malam hari, ketiga tersangka yakni Junanda Hasibuan, Yosef Rikki Tambunan, dan DN berkumpul di sebuah warnet dan bersiap melakukan pencurian di rumah korban.

Pada saat itu, JH mengatakan kepada YPT agar mereka mencuri di kampung JH di Desa Lumban Lobu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved