Hari Pendidikan Nasional
Kisah Suhari, Guru Hororer Bergaji Rp 200.000, Tiap Hari Keliling Jualan Es dan Cari Rumput
Kisah Suhari, guru honorer asal Kabupaten Lamongan, Jawa Timur yang tak pernah mengeluh mengajar selama 16 tahun dengan gaji tak layak.
Editor:
Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN -- Kisah Suhari, guru honorer asal Kabupaten Lamongan, Jawa Timur yang tak pernah mengeluh mengajar selama 16 tahun dengan gaji tak layak.
Pria ini mengabdi sebagai guru honorer di SD Negeri Godok, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan.
Selama mengabdi hingga belasan tahun, Ia hanya menerima gaji paling tinggi Rp 200.000/bulan.
Pada Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada Minggu (2/5/2021) dilalui Suhari begitu saja.
Tidak ada yang istimewa baginya pada Hari Pendidikan Nasional ini.
Baca juga: Puskesmas Kelapa Gading Melaksanakan Vaksinasi Covid-19 Guru dan Lansia di Gedung Judo
Meski demikian, Suhari masih tetap semangat mengajar meski gajinya hanya Rp 200.000/bulan.
Suhari tidak tinggal diam untuk mencukupi kebutuhan istri dan kedua anaknya.
Jiwa wiraswasta dan tanpa malu, Suhari setiap hari pulang mengajar, berjualan es keliling desa.
Tidak hanya di Desa Godok ia berjualan, Suhari juga menjajakan jualannya ke tetangga desa sampai habis.
Baca juga: Kisah Guru Honorer di Sukabumi, Terpaksa Mengajar di Atas Perahu, Dibayangi Sergapan Buaya
"Untuk tambahan, saya harus untuk jualan es keliling desa. Alhamdulillah ada saja rezeki, " kata Suhari.

Es jualannya bukan didapat dari kulakan, tapi es itu dimasaknya sendiri dari rumah.
Ia berangkat jualan mulai pukul 11.00 WIB sampai sore.
Pulang melepas baju seragam dan langsung berangkat membawa es keliling dengan menggunakan sepeda motor Honda Supra.
Selama Ramadan, Suhari praktis berhenti berjualan es keliling.
Baca juga: Cerita Perjuangan Guru di Masa Pandemi: Antar Langsung Soal Ujian Hingga Nombok Ratusan Ribu Rupiah
Di luar bulan Ramadan, Suhari hampir setiap hari keliling berjualan es.