Dukungan Perempuan dalam Pembangunan Air Minum dan Sanitasi di Pedesaan
Masyarakat akhirnya mau berpastisipasi dalam seluruh tahapan kegiatan Pamsimas, termasuk membayar iuran
Perjalanan yang ditempuh cukup curam dan terjal, mereka harus melewati hutan, dan jalan yang berliku.
Namun, para perempuan di desa ini sudah terlatih menempuh jalan terjal tersebut dengan membawa karung plastik serta ‘noken.’
Satuan pelaksana (satlak) Pamsimas mengatur kelompok perempuan terkait penyediaan material lokal tersebut.
Setiap perempuan di desa mengumpulkan pasir dan batu kali kemudian mengisinya di dalam karung plastik dan mengangkut material tersebut dengan Noken.
Hal ini adalah bukti kekuatan dan semangat para perempuan Desa Yagabur dalam membangun sarana air minum dan sanitasi di desa mereka.
Partisipasi kaum perempuan dalam membangun fasilitas air minum di desanya juga terlihat di Desa Huta Dame Kecamatan Palipi, Kab. Samosir, Sumatera Utara.
Kaum perempuan di desa ini bergotong-royong mengangkut bahan material sebagai bentuk swadaya.
Kini sarana air minum telah terbangun di desa mereka.
Masyarakat sudah tidak kesusahan lagi untuk memenuhi kebutuhan air minum untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Baca juga: Bansos PKH Tahap 2 Cair Bulan April 2021, Begini Cara untuk Mencairkan Bantuan
Keterlibatan kaum perempuan di desa ini berawal dari pelaksanaan Sosialisasi Kabupaten (Soskab) dan Sosialisasi Desa (Sosdes) tentang Program Pamsimas III yang dihadiri oleh aparat desa.
Setiap tahapan kegiatan dan pertemuan untuk mewujudkan sistem penyediaan air minum pedesaan melalui Pamsimas di Desa Huta Dame, selalu diikuti dengan penuh antusias oleh segenap warga desa, termasuk kaum perempuan
KKM ‘Kartini’ yang dipimpin oleh Arbainah sebagai Koordiantor Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KKM), dibantu Salasiah, Asura, Sapriyah, dan Nurul Basirah sebagai Anggota, juga berhasil menjadi motor pengerak Program Pamsimas di Desa Gambah Luar Muka pada 2017 lalu.
Kelima sosok perempuan ini berjuang untuk membantu orang-orang desa dengan tanpa pamrih.
Mereka yakin bahwa setiap kebaikan dan kemurahan hati yang mereka tabur, pasti akan membuahkan hasil. Hal itu pun terbukti ketika diberi kesempatan dan akses yang sama untuk berpartisipasi dalam pembangunan khususnya pada program Pamsimas.
Baca juga: PMI Distribusikan 500 Ribu Liter Air Bersih bagi Warga NTT
Saat itu, mereka dipercaya untuk mengelola dana pengembangan SPAMS pedesaan melalui program Pamsimas sebesar Rp 250 juta.