Kamis, 2 Oktober 2025

Dukungan Perempuan dalam Pembangunan Air Minum dan Sanitasi di Pedesaan

Masyarakat akhirnya mau berpastisipasi dalam seluruh tahapan kegiatan Pamsimas, termasuk membayar iuran

Editor: Eko Sutriyanto
Istimewa
ILUSTRASI -- Perempuan memiliki kontrol atas pembangunan berarti memiliki kewenangan penuh untuk mengambil keputusan atas penggunaan dan hasil sumber daya serta memperoleh manfaat yang setara dan adil 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk meningkatkan akses penduduk pedesaan terhadap fasilitas air minum dan sanitasi, pemerintah membuat Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).

Program yang sudah dimulai sejak tahun 2008 ini memberikan kesempatan yang sama kepada perempuan maupun laki-laki untuk pengelolaaannya.

Kesempatan untuk bisa berperan aktif dalam kegiatan program ini sangat disambut baik oleh masyarakat perempuan.

Salah satunya Yuyun Yuningsih, Sekretaris  Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi - KPSPAMS ‘Banjar Wijaya’ Desa Putat, Kab. Cirebon, Jawa Barat, yang merupakan Desa Pamsimas Tahun 2018.

Sebelum adanya program Pamsimas, masyarakat di desa ini sangat sulit untuk mendapatkan pasokan air yang layak minum, lebih-lebih saat musim kemarau. 

Masyarakat selalu antri dan harus berjalan jauh untuk mendapatkan air bersih.

Baca juga: Pemerintah Minta PNS Sabar, THR Baru Cair Tanggal 3 Mei 2021

Kondisi ini kemudian memotivasi Yuyun untuk membantu masyarakat Desa Putat agar bisa mendapatkan pelayanan air minum dengan mudah.

Ia mengajak masyarakat di sana untuk menjalankan program Pamsimas dengan mendekati kaum perempuan di desa itu dengan sering hadir dalam pengajian, kegiatan Posyandu, dan kegiatan-kegiatan ibu PKK lainnya.  

Kesabaran, kegigihan, dan keinginan kuat Yuyun dan para pengurus KPSPAMS untuk mengubah paradigma masyarakat terhadap program Pamsimas pun membuahkan hasil.

Masyarakat akhirnya mau berpastisipasi dalam seluruh tahapan kegiatan Pamsimas, termasuk membayar iuran.

Saat ini, warga masyarakat sudah dapat menikmati air minum di rumah masing-masing dengan cukup memutar kran. 

Baca juga: KONI Mau Terapkan Sanitasi Modern di Venue Olahraga di Jabodetabek

Hal serupa juga ditunjukkan masyarakat perempuan di Desa Yagabur, Kec.Kelila, Kab. Mamberamo Tengah, Papua.

Desa ini merupakan penerima dana Hibah Insentif Desa (HID) tahun anggaran 2020.

Para perempuan di desa ini begitu antusias terlibat dalam pembangunan sarana air minum dan sanitasi. Kontribusi perempuan ditunjukkan dengan menyumbangkan tenaga mereka untuk mengumpulkan dan mengangkut material lokal berupa pasir dan batu kali.

Untuk mengumpulkan material lokal tersebut, para perempuan Desa Yagabur harus berjalan sejauh satu kilo meter ke sungai di balik lembah. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved