Video Wartawan Diusir dan Dilarang Merekam saat Ingin Wawancara Wali Kota Medan Bobby Nasution
Sejumlah rekan wartawan diusir saat ingin mewawancarai Wali Kota Medan Bobby Nasution. Kejadian ini terjadi di kawasan Balai Kota Medan.
Sebab, jurnalis bekerja dilindungi undang-undang.
Baca juga: Pertama Kali Terima Job dari Bobby-Kahiyang, Fotografer Ini Akui Sempat Diajak Makan di Tepi Sawah
Mendengar penjelasan itu, Satpol PP tadi pergi.
Tak lama berselang, datang petugas kepolisian.
Polisi yang memegang handy talky itu juga mengusir awak media.
Alasannya tidak ada seorang pun yang boleh menunggu Wali Kota Medan di depan pintu masuk.
Karena tak ingin ribut, awak media kembali menjelaskan bahwa kehadiran di Balai Kota cuma sekadar ingin wawancara.
"Kan udah dibilang Satpol PP tadi," kata polisi tersebut.
Tak lama berselang, datang pria berkemeja safari yang katanya petugas Paspampres.
Lelaki itu juga mengusir awak media.
Dia juga memaksa awak media mematikan handphone.
Baca juga: Pembayaran Insentif Nakes Macet, Bobby Nasution Minta Maaf Usai Bertemu Ombudsman Sumut
Tidak boleh satu pun orang yang merekam-rekam di areal Balai Kota.
"Dimatiin dulu lah (handphonenya), dimatiin. Biar sama-sama enak. Saya pun orang intelijen," sergah laki-laki berbaju safari tersebut.
Lantaran tak ingin memperpanjang keributan, awak media kemudian meninggalkan lokasi.
Terkait masalah gaji, bukan cuma pegawai TU di sekolah negeri saja yang kabarnya belum dapat.
Honorer di BPPRD Kota Medan juga dikabarkan sudah tiga bulan tidak gajian.
Sejumlah honorer sempat mengeluhkan masalah ini. Namun belum ada jawaban dari Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution.
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Terlalu Over Protektif, Satpol PP, Polisi Hingga Paspampres di Balai Kota Medan Usir Wartawan
(Tribun-medan.com/ Rechtin Hani Ritonga)
Berita lainnya terkait Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution.