Bom di Makassar
Profil Gereja Katedral Makassar, Gedung Gereja Tertua di Sulsel Didirikan Tahun 1898
Pada 1525 kota Makassar pertama kali disinggahi oleh tiga orang pastor dan misionaris dari Portugal, yaitu Pastor Antonio do Reis.
Menurut saksi mata, Irsa, ledakan bom tersebut mengakibatkan korban ibu-ibu dan empat anak-anak.
"Ibu parah pendarahan, tidak berhenti pendarahan," katanya dikutip dari Kompas TV.
Namun, sampai saat ini, pihak berwenang belum bisa memastikan adanya korban.
Dari laporan jurnalis Kompas TV, Ekky melaporkan belum ada juga keterangan, apakah bom bunuh diri di Makassar atau bukan.

"Kami belum bisa mendahului proses penyelidikan," katanya.
Polisi juga sementara masih menyisir Gereja Katedral Makassar.
Tak hanya polisi, wali kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto sudah datang untuk ikut menyisir lokasi ledakan.
Danny Pomanto mendapatkan pengawalan ketat dari pihak keamanan.
Kronologis
Bom meledak ketika umat kristiani tengah melakukan ibadah Minggu Palma, Minggu (28/3/2021) di Gereja Katedral Makassar, Jl Kajaolalido - MH Thamrin, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Minggu Palma adalah hari peringatan dalam liturgi gereja Kristen yang selalu jatuh pada hari Minggu sebelum Paskah.
Laporan Kompas TV, saat ini, kepolisian dari tim DVI (Disaster Victim Identification) sudah turun.
Disaster victim investigation (DVI) adalah suatu prosedur standar yang dikembangkan oleh Interpol (International Criminal Police Organization) untuk mengidentifikasi korban yang meninggal akibat bencana massal.
Berikut kronologis ledakan bom Makassar versi Pastor Wilhelminus Tulak :
Pastor Wilhelminus Tulak mengatakan perkiraan bom bunuh diri di Makassar pukul 10.30 Wita.