Kecelakaan Maut di Sumedang
Cerita Korban Selamat Kecelakaan Bus di Sumedang: Menyelamatkan Diri dengan Cara Telanjang
Eha Nuraeti (55) adalah salah satu korban selamat dalam kecelakaan maut bus di Tanjakan Cae, Wado, Sumedang, Rabu (10/3/2021) malam.
"Awalnya (bus) oleng, kehilangan kendali terus remnya blong," ujarnya saat ditemui di RSUD Sumedang, Kamis (11/3/2021).
Baca juga: Korban Tewas Kecelakaan Bus di Sumedang Bertambah 2 Orang, Total Ada 29 Orang, Ini Daftarnya
Ia mengatakan, sebelum bus itu terjun ke dalam jurang, banyak penumpang yang tidak berteriak, tetapi banyak yang beristigfar sesaat bus tersebut mengalami kecelakaan.
"Saat bus terguling, banyak yang berada di dalam bus, dan ada juga yang pada keluar," katanya.
Sedangkan, dirinya saat itu masih sadar dan masih bisa keluar dari dalam, ketika bus itu sudah dalam posisi terguling di dalam jurang.
Baca juga: (video) Kecelakaan Maut Bus Masuk Jurang di Sumedang, 23 Tewas dan Belasan Luka-luka
"Aku langsung keluar, lompat dari jendela," ucap Sandi.
Setelah berhasil keluar, Sandi mengatakan dirinya melihat sudah banyak warga yang siap untuk menolong. Saat itu, kata dia, warga setempat berada di atas jurang atau di Tikungan Cae.
Kemudian, warga banyak yang menolong dirinya meskipun saat itu dalam kondisi gelap karena tiang listrik di sekitar lokasi itu juga dihantam bus tersebut.
Beruntung, kata dia, akibat kecelakaan tersebut ia hanya mengalami patah tangan kiri dan tidak ada lagi luka yang serius.
"Ini hanya tangan (patah), akibat tertumpuk orang," katanya.
Makam Syekh Abdul Muhyi, Tujuan Wisata Religi Siswa SMP dari Subang
Sebanyak 29 orang meninggal dunia akibat bus terjun ke jurang di tanjakan Ace, Kecamatan Wado, Sumedang.
Bus yang membawa 66 siswa, orang tua serta guru pembimbing itu, sedang dalam perjalanan pulang dari objek wisata ziarah Pamijahan, Kabupaten Tasikmalaya.
Seperti apa objek wisata ziarah Pamijahan tersebut? Ternyata sudah dikenal sejak dulu.
Di lokasi itu terdapat makam Syekh Abdul Muhyi, ulama besar yang menyebarkan agama Islam di wilayah Tasikmalaya.
Konon, sembilan Wali pernah berkumpul di tempat ziarah yang terletak di Desa Pamijahan, Kecamatan Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya, ini.