Anak yang Bunuh Ayah karena Makanan Sahur Asin Meninggal Dunia di Sel Penjara, Diduga Alami Epilepsi
Seorang anak bunuh ayah gara-gara makanan sahur keasinan. Pelaku pun kini meninggal dunia saat dipenjara.
Polisi, kata Tatar, kemudian memanggil petugas kesehatan untuk memeriksa Fera.
Karena kondisi kesehatannya yang memburuk, ia dibawa ke RSUD dr Soedomo.
"Di sana langsung masuk ke ICU (Intensive Care Unit) untuk dilakukan perawatan. Kira-kira satu jam kemudian, ia meninggal dunia," sambung Tatar.
Kabar duka itu kemudian dilaporkan ke keluarganya di Panggul.
Tatar bilang, keluarga Fera menerima dan hanya bersedia dilakukan visum luar.
Berdasarkan informasi yang diterima dari keluarga, Fera diketahui punya riwayat penyakit epilepsi.
Pihaknya menduga, penyakit ini yang menyebabkan Fera meninggal dunia.
Usai divisum luar, jenazah Fera dibawa pulang ke Desa Kertosono, Kecamatan Panggul untuk dimakamkan.
Sekadar untuk diketahui, Fera membacok bapak kandungnya bernama Wajib (50) hingga tewas, Senin (15/2/2021).
Kejadian itu akibat hal sepele, yakni masalah makan sahur.
Fera, yang punya riwayat gangguan jiwa, merasa makanan yang dibuatkan orang tuanya terasa asin.
Entah mengapa, ia kemudian curiga bahwa sang orang tua hendak meracun.
Ia kemudian mendatangi kerabatnya dan mengajaknya ke rumah.
Usai kembali ke rumah, ia mondar-mandir menggerutu sambil memegang sabit, pisau, dan palu.
Secara tiba-tiba, Fera kemudian menghampiri sang ayah, memukul, dan membacoknya menggunakan sabit.