Sabtu, 4 Oktober 2025

Gelombang Tinggi, ASDP Hentikan Penyeberangan Kapal Fery dari Kupang Hingga 31 Januari 2021

PT ASDP Kupang menghentikan sementara seluruh lintasan penyeberangan Kapal Fery dari Kupang ke daerah-daerah hingga Minggu (31/1/2021) besok.

Editor: Dewi Agustina
Pos Kupang/Gecio Viana
Kapal Fery ketika berlabuh di Pelabuhan penyeberangan Bolok Kupang. 

TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (PT ASDP) Indonesia Ferry Cabang Kupang menghentikan sementara seluruh lintasan penyeberangan Kapal Fery dari Kupang ke daerah-daerah hingga Minggu (31/1/2021) besok.

"Kita tutup sementara seluruh penyeberangan karena saat ini gelombang tinggi dan angin kencang terjadi di perairan NTT," kata Manager Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Kupang, Hermin Welkis di Kupang, Jumat (29/1/2021).

Ia menyebut saat ini tinggi gelombang berkisar 2,5 sampai 3 meter dan bahkan berpotensi menjadi 4 sampai 6 meter.

Kecepatan angin mencapai 30 knot dan kemungkinan meningkat menjadi 40 knot perjam.

Menurutnya, penutupan rute pelayaran kapal Fery akan berakhir Minggu (31/1/2021) sesuai imbauan BMKG.

BONGKAR MUAT - Suasana bongkar-muat barang di Pelabuhan Sunda Kelapa, Penjaringan, Jakarta Utara,  Jumat 21/8/2020). Banyak kapal yang membatalkan pelayaran karena ombak tinggi   dan buruknya cuaca. Cuaca buruk sesuai dengan perkiraan cuaca yang di keluarkan  BMKG mengeluarkan perkiraan yang berlaku mulai Sabtu, 22 Agustus 2020 sampai Jumat, 28 Agustus 2020. Pada pekan ini laut di Indonesia mengalami tinggi ombak dengan Gelombang Sedang (1.25 - 2.50 m),Gelombang Tinggi (2.50 - 4.0 m) dan Gelombang Sangat Tinggi (4.0 - 6.0 m)  selain itu juga muncul potensi hujan lebat disertai petir. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
BONGKAR MUAT - Suasana bongkar-muat barang di Pelabuhan Sunda Kelapa, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat 21/8/2020). Banyak kapal yang membatalkan pelayaran karena ombak tinggi dan buruknya cuaca. Cuaca buruk sesuai dengan perkiraan cuaca yang di keluarkan BMKG mengeluarkan perkiraan yang berlaku mulai Sabtu, 22 Agustus 2020 sampai Jumat, 28 Agustus 2020. Pada pekan ini laut di Indonesia mengalami tinggi ombak dengan Gelombang Sedang (1.25 - 2.50 m),Gelombang Tinggi (2.50 - 4.0 m) dan Gelombang Sangat Tinggi (4.0 - 6.0 m) selain itu juga muncul potensi hujan lebat disertai petir. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN (WARTA KOTA/WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN)

"Kita lihat lagi situasinya bagaimana ke depannya. Kalau memang memungkinkan berlayar, maka kita akan buka lagi. Jika tidak maka akan diperpanjang," ujarnya.

Sejumlah kapal Fery yang tidak berlayar berlabuh di Hansisi, Pulau Semau.

Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya benturan kapal dengan pelabuhan akibat hantaman gelombang.

Truk Tertahan di Bolok

Sementara itu sebanyak 30-an truk ekspedisi tujuan Kupang-Rote dan Kupang-Flores tertahan di Pelabuhan Fery Bolok, Kabupaten Kupang.

Baca juga: Peringatan Dini Gelombang Tinggi Sabtu 30 Januari 2021: Waspada 5 Perairan Ini Capai 6 Meter

Sopir ekspedisi dengan tujuan Kabupaten Rote Ndao, Mean mengungkapkan dirinya sudah tiga hari berada di Pelabuhan Bolok.

"Kurang lebih sudah tiga hari ini. Saya dengan teman-teman yang ke Rote tertahan di pelabuhan ini karena penyeberangan ke Rote ditutup sementara waktu," kata Mean saat ditemui di Bolok, Jumat (29/1/2021).

Mean hendak membawa beras sekitar 60 karung ke Rote. Selain itu, telur dan kebutuhan pokok lainnya.

Ia belum tahu sampai kapan tertahan di Pelabuhan Bolok akibat cuaca buruk.

Situasi gelombang laut di Pantai Muara Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Senin (27/4/2020)
Situasi gelombang laut di Pantai Muara Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Senin (27/4/2020) (Tribun Jabar/M Rizal Jalaludin)

Mean menambahkan hampir seluruh truk ekspedisi yang menuju Rote adalah kendaraan yang membawa kebutuhan pokok, sementara sisanya adalah kendaraan yang membawa material bangunan.

Sopir truk ekspedisi lainnya, Bento mengaku rugi karena harus mengeluarkan uang tambahan untuk makan dan minum serta biaya nginap.

"Sehari uang makan minum dan rokok saja bisa Rp 200 ribu, bayangkan saja kalau lima hari kami sudah rugi Rp 1 juta," kata Bento.

Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul ASDP Hentikan Pengoperasian Kapal Fery

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved