Kamis, 2 Oktober 2025

Gempa di Sulawesi Barat

Pascagempa Majene, Sebagian Warga Maliaya Belum Dapat Tenda, Mereka Tinggal di Kandang Ayam

Pascagempa sejak Kamis, warga Majene panik dan ketakutan. Mereka memilih meninggalkan rumah sehingga daerah setempat kosong.

Editor: Willem Jonata
Tribun Timur/ Hasan
Puluhan pengungsi gempa di Majene tepaksa tinggal di kandang ayam, Minggu (17/1/2021). 

Disamping itu, menurutnya penjarahan dilakukan oleh beberapa warga karena mereka mungkin belum tersetuh bantuan.

Warga mengungsi setelah gempa landa Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) dini hari. Anak-anak hingga lansia mengungsi ke Bukit Tinggi Kecamatan Ulumanda. Mereka mulai kekurangan logistik.
Warga mengungsi setelah gempa landa Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) dini hari. Anak-anak hingga lansia mengungsi ke Bukit Tinggi Kecamatan Ulumanda. Mereka mulai kekurangan logistik. (Tribun Timur/Nurhadi)

Bantuan disalurkan hanya fokus ketitik pengungsian yang telah ditetapkan pemerintah setempat, sedangkan banyak titik pengungsian yang didirikan secara mandiri oleh warga untuk mengantisipasi bencana susulan.

"Kami memerintahkan seluruh personel mendata secara akurat korban maupun rumah warga yang roboh dan kerusakan lainnya sehingga apa yang ada bisa menjadi titik fokus kegiatan kita dilapangan," tuturnya.

Baca juga: Aksi Heroik TNI di Gempa Mamuju, Pasang Badan Lindungi Istri & Anak dari Reruntuhan, Ada yang Tewas

Reaksi Risma soal video penjarahan

Baru-baru ini warganet dihebohkan dengan beredarnya tiga video yang memperlihatkan aksi penjarahan, Sabtu (16/1/2021).

Diduga, pelaku adalah pengungsi korban gempa bumi di Sulawesi Barat. Mereka mencegat mobil pembawa bantuan logistik di Jalan Majene-Mamuju. 

Terkait dengan video tersebut, Menteri Sosial Tri Rismaharini pun angkat bicara.

Risma, seperti diberitakan kompas.com, meminta sejumlah video yang tersebar dan viral itu jangan sampai dianggap sebagai bentuk aksi penjarahan.

Baca juga: Selamatkan Bayi di Incubator Rumah Sakit, Suster Mia Meninggal saat Gempa Susulan Guncang Majene

Sebab, kata Risma, kondisi di sana tidak ada toko yang buka.

"Sekali lagi itu bukan penjarahan, jangan dianggap penjarahan. Mereka kelaparan," kata Risma, sapaan akrabnya, di Surabaya, Sabtu.

Mensos Tri Rismaharini merasakan adanya gempa susulan saat meninjau fasilitas bandara guna memastikan angkutan logistik bantuan tidak terganggu, Sabtu (16/1/2021).
Mensos Tri Rismaharini merasakan adanya gempa susulan saat meninjau fasilitas bandara guna memastikan angkutan logistik bantuan tidak terganggu, Sabtu (16/1/2021). (Istimewa)

Risma mengaku, untuk bantuan logistik dari pemerintah sedikit terlambat dikarenakan jalur utama menuju lokasi bencana terputus akibat tertutup material longsor.

"Jadi yang seharusnya 9 jam harus nambah 6 jam lagi karena harus memutar. Semoga hari ini material longsor di jalur itu bisa dibersihkan," jelasnya.

Agar tak terulang kembali, kata Risma, pihaknya akan memanfaatkan banyak balai untuk dijadikan semacam gudang.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved