Sabtu, 4 Oktober 2025

Jatuh ke Jurang, Seorang Pendaki Tewas di Gunung Rinjani

Korban bernama Fuad Hasan (26), pendaki asal Sawah Wetan, Desa Ujung, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya.

KOMPAS.com/THINKSTOCK
Ilustrasi Meninggal 

"Pencarian dilakukan sepanjang hari. Namun, korban belum ditemukan karena hujan dan jalan yang licin. Hingga datang bantuan tim pencari dan evakuasi dari Badan SAR Mataram," jelas Isnan.

Korban akhirnya ditemukan Minggu sekitar pukul 07.15 WITA dalam kondisi meninggal dunia karena luka yang parah di bagia kepala, perut, dan kaki.

Jenazah korban dibawa hingga Puskesmas Senaru pukul 16.00 WITA untuk divisum dan disemayamkan di RSUD Kota Mataram pada Minggu malam.

Baca juga: Seorang Tukang Becak yang Hidup Sebatangkara Ditemukan Tewas di Kontrakan, Seminggu Tak Keluar

Baca juga: Pria Lanjut Usia di Palembang Ditemukan Tewas, Sudah Sepekan Tak Keluar Rumah

Jalur lama Senaru berbahaya

Isnan menjelaskan, korban diprediksi salah jalur. Kedua pendaki asal Surabaya itu melewati jalur lama yang telah mengalami longsor.

"Mereka tampaknya tidak melihat rambu-rambu yang telah dipasang. Pasca-gempa di jalur Senaru, ada beberapa titik yang kami buatkan jalur baru, karena jalur lama sudah tidak bisa dilewati karena longsor batu ketika gempa. Kemungkinan korban jatuh di jalur lama," ujar Isnan.

Proses pencarian jenazah Fuad tergolong sulit. Selain karena hujan dan jalur yang licin, lokasi jatuhnya korban cukup curam, kedalamannya mencapai 100 meter.

Jenazah korban yang berhasil dievakuasi Minggu sore dan langsung dibawa ke RSUD Kota Mataram menurut rencana akan diterbangkan ke Surabaya Senin (4/1/2021) pagi.

I Gede Ketut Suarta, penangung jawab evakuasi TGR Senaru mengatakan, pihaknya telah menyiapkan segala hal terkait pemulangan jenazah Fuad.

Pihak keluarga Fuad telah menerima kabar duka tersebut dan menerima kematiannya sebagai musibah sehingga menolak dilakukan otopsi terhadap jenazah.

"Kita akan mengurus semua keperluan pengiriman jenazah hingga sampai di Surabaya melalui cargo pesawat, termasuk rekannya akan ikut menemani jenazah setelah melakukan rapid antigen," terangnya.

Terhitung sejak 1 Januari 2021, pendakian menuju Rinjani baik melalui jalur Senaru, Sembalun, Timbenuh, ataupun Aik Berik ditutup hingga tiga bulan ke depan karena cuaca ekstrem.

(Kompas.com: Kontributor Kompas TV Mataram, Fitri Rachmawati)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pendaki Gunung Rinjani Meninggal Jatuh ke Jurang, Sempat Diperingatkan, tapi Tetap Nekat Mendaki"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved