Pensiunan Guru yang Tewas Dibunuh Perampok di Banda Aceh Ternyata Berencana Pindah Rumah
Seorang wanita pensiunan guru, Nurhayati (62) tewas dibunuh perampok di kediamannya, Kecamatan Banda Raya, Banda Aceh, Jumat (26/12/2020).
Laporan serambinews.com, Misran Asri
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Seorang wanita pensiunan guru, Nurhayati (62) tewas dibunuh perampok di kediamannya, Kompleks Perumahan Guru, Gampong Mibo, Kecamatan Banda Raya, Banda Aceh, Jumat (26/12/2020).
Korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa oleh suaminya, Syarbini (67).
Pada saat ditemukan, jasad korban dalam kondisi telungkup di lantai ruang tengah rumahnya.
Korban masih dalam keadaan menggenakan mukena putih.
Peristiwa itu diperkirakan terjadi saat Syarbini, pergi ke masjid untuk melaksanakan salat Jumat.
Baca juga: Kronologi Wanita Pensiunan Guru Tewas dengan Mulut Disumpal Plastik, Ditemukan Masih Kenakan Mukena
Mirisnya, pada saat ditemukan di dalam mulut Nurhayati, ditemukan plastik yang disumpalkan pelaku.
Besar dugaan, agar korban tidak berteriak saat kejadian itu terjadi.
Pihak Kepolisian juga menemukan ada bercak darah di mukena putih yang dikenakan almarhumah saat itu dan besar dugaan korban sempat mengalami kekerasan sebelum dihabisi tersangka yang belum teridentifikasi itu.
Almarhumah Nurhayati, pada hari itu juga dikebumikan di pemakaman umum Gampong Lhong Cut, Kecamatan Banda Raya, Banda Aceh, setelah divisum di RSUD Meuraxa.
Baca juga: Pulang dari Masjid, Suami Temukan Istrinya Pensiunan Guru Tewas dengan Mulut Disumpal Plastik
Sebetulnya Nurhayati dan suaminya Syarbini berencana pindah ke rumah baru mereka di Gampong Lamcot, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar.
Kepindahan itu direncakan Bulan Desember 2020 ini.
Hal tersebut diungkap Keuchik Gampong Mibo, Fakhrurrazi, kepada Serambinews.com, Minggu (27/12/2020).
"Beliau (Syarbini-red) dan istrinya, berencana pindah ke rumah baru mereka di Gampong Lamcot dalam bulan ini. Beliau sempat mengundang saya agar bisa hadir, sekedar buat syukuran dan acara kecil-kecilan nanti di rumah baru mereka," ujar Fakhrurrazi.
Rasa kebahagiaan yang dirangkul di hari tua bersama istrinya itu dengan menempati rumah baru mereka, lanjut Fakhrurrazi, justru berganti duka.