Jumat, 3 Oktober 2025

Pemuda dan Wanita Berkerudung Jadi Korban Tewas akibat Banjir di Perumahan De Flamboyan Medan

Dengan ditemukannya dua mayat ini, total ada tiga orang yang menjadi korban keganasan banjir ini

Editor: Eko Sutriyanto
Tribun Medan
Banjir besar merendam ratusan rumah warga yang berada di Komplek Perumahan De Flamboyan, Desa Tanjung Selamat, Sunggal, Deliserdang, Jumat (4/12/2020) dini hari. 

Humas Badan SAR Nasional (Basarnas) Kota Medan, Hisar Turnip menyebutkan bahwa membenarkan satu korban tersebut. 

Baca juga: Upayakan Reintegrasi Optimal, Kepala BNPT Tinjau Langsung Mitra Deradikalisasi di Medan

Hingga saat ini tim Basarnas Medan masih melakukan pencarian terhadap korban jiwa. 

Kepala Kantor SAR Medan Toto Mulyono menyebutkan bahwa awalnya tim evakuasi kesulitan untuk menembus ke lokasi banjir karena ketinggian. 

"TIM pada saat awal menerima informasi pada 00.20 WIB, memang ketinggian sangat tinggi bahkan di jalan raya saja sudah satu meter.

Ketinggian di dalam lokasi banjir hingga 4 sampai 6 meter.

Sampai ke lokasi kita harus pakai perahu rafting Basarnas, Polri dan Arhanud," tuturnya. 

Ia mengakui bahwa tim evakuasi kurang menguasai lokasi banjir sehingga rawan. 

"Menjangkau ke lokasi agak sulit, tim tidak menguasai medan. Resiko rafting sangat rentan," tuturnya.

Amatan tribunmedan.id, hingga saat ini pukul 06.00 WIB petugas masih melakukan evakuasi terhadap warga yang terjebak di komplek rumah.

Cerita miris Basarnas yang terima puluhan telefon warga dari luar Kota Medan yang cemas terhadap kondisi keluarganya yang menjadi korban banjir di Komplek Perumahan De Flamboyan, Desa Tanjung Selamat, Medan Tuntungan, Jumat (4/12/2020) dini hari.

Hisar menerangkan bahwa pihaknya telah menerima mulai dari pukul 00.00 WIB puluhan telepon warga yang menanyakan kondisi banjir

"Dari tadi 1 jam yang lalu ga ada berhentinya telfon saudara-saudara dari luar Medan masuk ke kami bertanya kondisi keluarganya di lokasi ini," tuturnya saat dikonfirmasi tribunmedan.id, Jumat (4/12/2020).

Ia bahkan menuturkan banyak warga yang telah menghubungi call center untuk segera dijemput di rumahnya. 

Bahkan banyak warga yang memvideokan tempat lokasinya berada. 

"Karena setiap telepon itu seluruh yang kena dampak itu minta tolong. Pas di video mereka minta tolong juga karena pos yang lain, mungkin kurang sabar ya kan," tuturnya. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved