Sabtu, 4 Oktober 2025

Kisah Pilu Pria Lansia di Balikpapan, Rumah Dirampas Rentenir dan Kini Tinggal di Bekas Kandang Ayam

Yang lebih menyakitkan bagi Banujan, di saat kondisi susah sang  istrinya meninggalkannya dengan membawa salah satu anaknya

Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Kondisi gubuk yang ditempati Banujan, sosok yang ditipu oknum rentenir hingga rumahnya disita 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim Mohammad Zein Rahmatullah

TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Di usia yang mendekati kepala 7 terpaksa menjalani kehidupan yang tidak disangka-sangka.

Awalnya, Banujan Martosusanto (69) memiliki rumah yang bisa ditinggali, namun rumah itu raib karena tersita.

Ini lantaran Banujan tertipu dengan pihak yang mengaku bisa memberikan pinjaman.

Setelah rumah disita, kini terpaksa mendiami sebuah gubuk.

Mirisnya gubuk yang jadi tempat tinggalnya dulu bekas kandang ayam.

Baca juga: Dibunuh di Kandang Ayam & Dibakar dalam Mobil, Ini Fakta Tewasnya Yulia Kerabat Jokowi, soal Utang

Banujan yang tinggal di Jalan Praja Mukti II, Kel. Sepinggan, Balikpapan Selatan membeberkan sedikit perjalanannya hingga ia terperosok dalam himpitan hutang bernominal tak sedikit itu.

Bermula dari ia meminjam uang sebesar Rp 150 juta untuk keperluan usaha yang akan disimpan di sebuah bank ternama.

"Saya pinjem 150 (juta) sama rentenir. Nah setelah itu aku ditagih terus," ucapnya.

Lantaran belum ada pemasukan, akhirnya dia meminjam kembali dari pihak lain yang mengaku pihak bank dan memberikan pinjaman hingga Rp 400 juta.

Bunajan yang kalut, menerima saja dengan maksud segera melunasi pinjaman senominal Rp 150 juta tersebut dengan menjaminkan sertifikat rumahnya.

"Trus di pinjemi lagi sama rentenir lainnya 400 (juta) Tapi aku bayar Rp 150 juta itu jadi (sisa) Rp 250 juta," ucapnya.

Namun nahas, usaha belum jalan, sudah harus membayar angsuran rentenir. Hingga akhirnya, Bunajan tak mampu membayar lagi.

"Itu jarak 3 bulan aku ngga bisa (bayar) lagi. Dua aja, ini buktinya ada. Itupun bunga sekali itu nggak diakuin tadinya," ujar Banujan.

Baca juga: Seorang Buruh Serabutan Isap Sabu Sembunyi-sembunyi di Kandang Sapi, Berakhir di Bui

Lantaran bulan berikutnya tidak bisa membayar, akhirnya Banujan didatangi oleh salah satu organisasi masyarakat (ormas) di Balikpapan yang memang ditugasi untuk menyita rumah miliknya.

Belakangan diketahui, bahwa pihak yang memberikan pinjaman sebesar Rp 400 juta bukan pinjaman bank melainkan oknum rentenir perorangan.

Banujan menuturkan, cara ormas tersebut terkesan kasar dan memalukan.

Hingga kemudian Banujan dan anak-istrinya terpaksa angkat kaki dengan membawa baju seadanya.

Hanya saja, menjadi lebih menyakitkan bagi Banujan, sang  istrinya berlalu meninggalkan Banujan dengan membawa salah satu anaknya.

"Istriku karena nggak punya rumah di sini, ditambah dipermalukan rentenir itu kan pulang ke Jawa. Sampai sekarang," tuturnya.

Beruntung ada tetangga yang mempersilahkan Banujan mendiami gubuk miliknya.

Bekas kandang ayam dan diubah selayak mungkin untuk dihuni.

Kini, rumah milik Banujan yang disita tersebut bertuliskan bahwa telah disita oleh salah satu bank.

Hanya saja, ketika didatangi oleh Banujan, bank tersebut mengaku tidak pernah menerima jaminan sertifikat, apalagi menyita.

Hal membingungkan tersebut yang kemudian mendorong Banujan melapor kepada pihak berwajib.

"Sudah saya lapor ke Polres sama Polda, masih ditunggu progressnya," tuturnya.

Baca juga: Menghilang 5 Hari Usai Pamit Cari Sinyal Ponsel, Meri Ditemukan Lemas di Gubuk

Kini, ia sendiri tinggal di gubuk milik tetangganya setidaknya 4 tahun lamanya.

Hanya menunggu tetangga pun anaknya untuk menghampiri menemani.

Sebab, ia masih memiliki anak di Balikpapan yang berprofesi sebagai guru honorer.

Banujan hanya meminta soal makan dan enggan satu atap dengan anaknya lantaran khawatir rumah anaknya menjadi sempit karena keberadaannya.

Kakek 99 Tahun Tinggal di Gubuk

Sementara, kakek bernama Darkasih atau Moman Kasih (99) tinggal di sebuah gubuk kayu.

Gubuk kayu itu ternyata bekas kandang ayam dan terletak di Jalan Rakimin, Gang Datuk Lewah, Desa Sungai Beringin, Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).

Wakapolres Inhu Kompol Zulfa Renaldo menyerahkan bantuan sembako kepada Kakek Moman (99) di Desa Sungai Beringin, Kecamatan Rengat, Kabupaten Inhu, Riau, Jumat (20/11/2020). (Polres INHU)
Wakapolres Inhu Kompol Zulfa Renaldo menyerahkan bantuan sembako kepada Kakek Moman (99) di Desa Sungai Beringin, Kecamatan Rengat, Kabupaten Inhu, Riau, Jumat (20/11/2020). (Polres INHU) 

Polres Inhu pun memberi bantuan kepada kakek tersebut, Jumat (20/11/2020).

Ps Paur Humas Polres Inhu Aipda Misran mengatakan, kakek Moman sempat menangis ketika jajaran Polres Inhu menyerahkan bantuan sembako.

"Paket sembako diberikan oleh Kapolres Inhu AKBP Efrizal melalui Wakapolres Kompol Zulfa Renaldo. Kakek Moman sempat menangis karena merasa terharu dikunjungi dan diberikan bantuan," kata Misran, kepada Kompas.com, melalui keterangan tertulis, Sabtu (21/11/2020).

Misran menuturkan, kedatangan Wakapolres Inhu bersama sejumlah pejabat utama lainnya untuk melihat tempat tinggal kakek Moman.

Sebelumnya Polres Inhu mendapat informasi ada kakek yang tinggal seorang diri di bekas kandang ternak milik warga setempat.

 "Hal ini kami ketahui lewat postingan salah seorang warga lewat media sosial Facebook.

Kemudian, Polres Inhu dengan quick response langsung turun ke lapangan," ujar Misran.

Selain ingin berinteraksi langsung dengan kakek Moman, kata dia, Polres Inhu juga menyalurkan bantuan berupa beras, mi instan dan kebutuhan pokok lainnya.

Pemberian bantuan kepada warga tidak mampu ini juga realisasi dari program bakti sosial Jumat Barokah yang menjadi agenda tetap Polres Inhu. (Kompas.com/Idon Tanjung/Tribun Kaltim/Mohammad Zein Rahmatullah)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kakek 99 Tahun Tinggal dalam Bekas Kandang Ayam, Menangis saat Polisi Beri Bantuan dan Rumah Disita Hingga Ditinggal Istri, Pria Paruh Baya di Balikpapan Terpaksa Tempati Kandang Ayam

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved