Kamis, 2 Oktober 2025

Karena Teriakan Gadis Pasien, Kedok Dukun di Sampang Ini Akhirnya Terbongkar

Kepada keluarganya, V mengaku diduga mendapat pelecehan dari pria berinisial S (60) yang mengobati penyakitnya.

Editor: Hendra Gunawan
Hanggara Pratama/Surya
S (60) diduga meraba organ vital gadis Madura asal Sampang saat melakukan pengobatan. S diamakan di Mapolres Sampang, Jalan Jamaluddin Kecamatan/Kabupaten Sampang, Madura, Rabu (25/11/2020) 

TRIBUNNEWS.COM, SAMPANG -- Polisi di Sampang Madura, Jawa Timur, mengamankan seorang pria yang berprofesi sebagai dukun.

Dukun berinisial S ini telah digerebek oleh warga setempat karena didugatelah mencabuli seorang gadis yang jadi pasiennya.

Untuk alasan keamanan, maka dukun tersebut diciduk ke kantor polisi.

Seorang gadis Madura berinisial V (19) warga Desa Jelgung Kecamatan Robatal, Sampang, Madura, Jawa Timur menangis diduga telah dicabuli dukun cabul.

Kepada keluarganya, V mengaku diduga mendapat pelecehan dari pria berinisial S (60) yang mengobati penyakitnya.

Saat pengobatan berlangsung, V pura-pura terhipnotis dan mengikuti semua arahan dari si dukun.

Baca juga: Modus Transfer Ilmu, Dukun Cabul Jadi Buronan Usai Rudapaksa 7 Wanita, Terdeteksi di Kalimantan

Namun, dalam proses pengobatan tersebut, V merasakan ada yang meraba organ vitalnya.

Hingga saat pulang ke rumahnya, V teriak dan mengaku telah dicabuli.

Akibat pengakuan V tersebut, dukun berinisial S itu diamankan oleh polisi karena rumahnya digeruduk warga.

Hal itu lantaran polisi memberikan rasa aman kepada pria asal Desa Karang Penang Onjur Kecamatan Karang Penang Kabupaten Sampang tersebut.

Baca juga: Dukun Cabul Rudapaksa Setidaknya 7 Wanita, Menghilang dari Jatim hingga Terdeteksi di Kalimantan

Peristiwa itu sebenarnya terjadi pada 23 November 2020.

Paman V mengatakan, sebelumnya V telah jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit namun, tidak diketahui status sakit yang dialaminya.

Sehingga, keluarga berinisiatif untuk melakukan pengobatan kepada S yang sebelumnya diketahui adalah orang yang biasa mengobati warga jatuh sakit.

Setibanya, dilokasi V diobati seperti pasien lainnya, artinya pengobatan berjalan dengan normal.

Namun setelah melakukan perjalanan pulang dan tiba di rumahnya, V berteriak sekencang-kencangnya sehingga menarik perhatian kedua orangtuanya.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved