Selasa, 7 Oktober 2025

Ibu Meninggal 1 jam Usai Melahirkan, Bayi Ini Diasuh Bibi di Tenda Pengungsian, Rumah Kebakaran

Bayi baru lahir bernama Yulda Trikalisa ditinggalkan sang ibu selama-lamanya. Ibu bayi tersebut meninggal saat melahirkannya.

Editor: Miftah
TRIBUN SUMSEL/PAHMI RAMADAN
Arnila (40) bibi Yulda Trikalisa saat mengendong Yulda di lokasi kebakaran di Seberang Ulu I Palembang, Senin (16/11/2020). Yulda bayi perempuan ini ibunya meninggal saat melahirkan dan saat ini terpaksa tinggal di tenda karena rumah orangtuanya terbakar. 

TRIBUNNEWS.COM - Bayi baru lahir bernama Yulda Trikalisa ditinggalkan sang ibu selama-lamanya.

Ibu bayi tersebut meninggal saat melahirkannya.

Kini ia harus dirawat oleh sang bibi di tenda pengungsian karena rumah ayahnya hangus terbakar tak bersisa.

Keluarga Yulda menjadi salah satu korban kebakaran di Jalan KH Faqih Usman, Kelurahan 1 Ulu Laut, Kecamatan SU I Palembang.

Kebakaran pada Jumat (13/11/2020) sekitar pukul 19.00 WIB itu menghanguskan banyak rumah warga hingga tak bersisa.

Pada Senin (16/11/2020), bayi tersebut tengah tertidur di dalam tenda pengungsian bersama bibinya, Arnila (40).

Ardani (35) ayah Yulda saat ditemui di Tempat Kejadian Perkara (TKP) mengatakan, istrinya meninggal satu jam setelah melahirkan anaknya Rabu (4/11/2020) malam.

Baca juga: Pacar Ogah Tanggung Jawab, Remaja Bunuh Bayi yang Baru Dilahirkan Lalu Dibuang ke Selokan

Baca juga: Remaja Ini Bunuh Bayi yang Dilahirkannya di Kamar Mandi, Kubur Lalu Ambil Lagi & Buang ke Selokan

Baca juga: Keji, Setelah Bunuh Bayi, Cewek Cibinong ini Pura-pura Terkejut saat Nonton Evakuasi Mayat Bayinya

Arnila (40) bibi Yulda Trikalisa saat mengendong Yulda di lokasi kebakaran di Seberang Ulu I Palembang, Senin (16/11/2020). Yulda bayi perempuan ini ibunya meninggal saat melahirkan dan saat ini terpaksa tinggal di tenda karena rumah orangtuanya terbakar.
Arnila (40) bibi Yulda Trikalisa saat mengendong Yulda di lokasi kebakaran di Seberang Ulu I Palembang, Senin (16/11/2020). Yulda bayi perempuan ini ibunya meninggal saat melahirkan dan saat ini terpaksa tinggal di tenda karena rumah orangtuanya terbakar. (TRIBUN SUMSEL/PAHMI RAMADAN)

"Istri saya meninggal setelah melahirkan putri saya yang ketiga ini. Istri saya meninggal akibat pendarahan yang ia derita," ujarnya Senin (16/11/2020).

Lanjut Ardani menuturkan, rumahnya hangus terbakar akibat kebakaran pada waktu itu.

"Tidak ada yang tersisa Mas, yang ada di pikiran saya hanya menyelamatkan diri dan ketiga anak saya," katanya.

Ardani menjelaskan, sudah dua malam ini ia bersama ketiga anaknya tidur di teras rumahnya.

"Hanya teras rumah kami ini yang masih bisa digunakan untuk tidur dan tempat makan kami, sudah dua malam ini kami tidur di sini. Kepanasan ya kepanasan ke hujanan ya kehujanan, hanya terpal yang kami pasang ini menjadi atap kami," ungkapnya.

Diketahui sehari-hari Ardani bekerja sebagai supir ketek.

"Sudah lama saya tidak bekerja mas, saya masih dalam keadaan kesedihan. Pertama saya ditinggalkan istri saya, kedua anak saya Yulda yang masih sangat kecil dan menerima cobaan yang begitu berat ini, namun saya tetap bersukur karena saya dan ketiga anak saya masih diberi keselamatan," ungkapnya.

Untuk makan ketiga anaknya, Ardani hanya menerima bantuan dari pemerintah setempat dan warga lainya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved