Realisasi Penyaluran Bantuan Sosial Bangga Papua Rp 121,5 M
Bangga Papua menjangkau daerah terpencil dengan bantuan tunai yang menargetkan anak-anak Asli Papua sejak lahir hingga usia empat tahun
Reynas Abdilla/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyaluran bantuan sosial program Bangun Generasi dan Keluarga Papua Sejahtera (Bangga Papua) mencapai Rp 121,5 miliar.
Program ini disebutkan menjadi solusi inisiatif pemerintah daerah setempat alam menjawab tantangan-tantangan perlindungan sosial.
Ketua Sekretariat Bersama Bangga Papua Provinsi Papua, Andri Damir dalam webinar, Senin (16/11/2020) menjelaskan sejak diluncurkan 2017, Bangga Papua menjangkau daerah terpencil dengan bantuan tunai yang menargetkan anak-anak Asli Papua sejak lahir hingga usia empat tahun menggunakan Dana Otonomi Khusus (Otsus).
Baca juga: Otonomi Khusus Diyakini Mampu Akselerasi Kualitas SDM Warga Papua
Berkat Bangga Papua persoalaan rendahnya cakupan kepemilikan dokumen kependudukan (Nomor Induk Kependudukan/NIK), serta tingginya biaya hidup sehingga besaran nilai manfaat tidak selalu mencukupi untuk memenuhi kebutuhan bisa teratasi.
“Hingga Desember 2019, program telah menyalurkan Rp 121,5 miliar kepada total 31.917 anak dan 23.425 ibu/wali di tiga kabupaten tersebut,” kata dia dalam webinar, Senin (16/11/2020).
“Kami terus mencari terobosan baru untuk pemanfaatan Dana Otsus, melalui program perlindungan sosial yang efektif,” sambungnya.
Baca juga: Stafsus Sri Mulyani: UMKM di Padang hingga Papua Dapat Banpres Rp 2,4 Juta
Menurutnya, program ini bertujuan untuk membantu meningkatkan asupan gizi bagi anak-anak selama 1.000 hari pertama kehidupan mereka sebagai aset modal pembangunan manusia, khususnya untuk penurunan stunting dan menyumbang pada penurunan angka kemiskinan dua digit di Papua.
Penerima manfaat menerima transfer tunai sebesar Rp 200 ribu per bulan untuk masing-masing anak dengan pembayaran langsung ke rekening bank ibu/wali.
Inovasi penting dalam pelaksanaan Bangga Papua adalah proses penetapan titik-titik pembayaran di lokasi terpencil.
Direktur Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat, Bappenas, Maliki mengatakan Bangga Papua merupakan contoh dari Indonesia, di mana inovasi mekanisme digunakan untuk memastikan bahwa populasi di daerah terpencil tetap mendapatkan akses terhadap perlindungan sosial.
"Penerima manfaat Bangga Papua bisa mendapatkan perlindungan sosial yang komprehensif seperti Program Indonesia Pintar, Program Indonesia Sehat, dan subsidi pemerintah lainnya dalam rangka pemenuhan layanan dasar dan membentuk SDM unggul dan berdaya saing," jelasnya.