Jadi Ikon Pariwisata di Sulsel, Ini Tradisi Tana Toraja Mangrara Banua Tongkonan yang Masih Lestari
Berikut penjelasan soal upacara adat Mangrara Banua Tongkonan yang masih dilestarikan di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Namun, ia tertarik dengan beberapa tradisi di Tana Toraja yang masih lestari.
Kala itu, ia memotret momen ma'toding di Tongkonan Palawa, Toraja Utara pada akhir Agustus 2020 lalu.
Hasil bidikannya pun diunggah ulang oleh akun Instagram @makassar_iinfo pada 27 Agustus 2020 hingga disukai 69 ribu warganet.
Ma'toding
Lantas, apa itu ma'toding yang berhasil dipotret oleh akun @diandione?
Rupanya dalam tradisi Mangrara Banua Tongkonan, ada beberapa tahapan yang wajib dilakukan.
Biasanya dimulai dari sambutan pemuka adat, lalu dilanjutkan dengan tari-tarian oleh para wanita Toraja yang diiringi dengan tabuhan gendang.
Satu di antara tarian khas yang dipentaskan saat upacara tersebut bernama tarian pa'gellu'.
Dikutip dari laman Kemendikbud, tarian ini dibawakan oleh 3, 5, 7, atau 9 (hitungan ganjil) orang gadis yang telah beranjak dewasa.

Baca: Keunikan Budaya Dinilai Kunci Indonesia Jadi Hegemoni Dunia
Uniknya, pada pamentasan tarian, ada satu bagian menarik dan tidak bisa dilepaskan dari tarian ini karena sudah menjadi ciri khas dari tari pa'gellu'.
Yakni kegiatan ma'toding yang diartikan, memberikan sejumlah uang kepada para penari yang disisipkan di hiasan kepala mereka.
Ma'toding rupanya kegiatan wajib yang harus dilakukan saat menari tarian pa'gellu'.
Biasanya, pemberian uang dalam ma'toding ini diawali dari keluarga yang mempunyai hajatan.

Baca: Memberikan Pemahaman Nilai-nilai Empat Pilar lewat Pagelaran Seni Budaya Melayu
Kemudian, disusul oleh para tamu undangan serta kerabat, sebagai bentuk sukacita dan mendukung para penari.
Hal tersebut juga menggambarkan, mereka merupakan keluarga besar.
Saat ma'toding inilah para penonton dari berbagai kalangan ikut menari untuk memeriahkan upacara Mangrara Buana ini.
(Tribunnews.com/Maliana)