Jadi Ikon Pariwisata di Sulsel, Ini Tradisi Tana Toraja Mangrara Banua Tongkonan yang Masih Lestari
Berikut penjelasan soal upacara adat Mangrara Banua Tongkonan yang masih dilestarikan di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
TRIBUNNEWS.COM - Kabupaten Tana Toraja yang terletak di Provinsi Sulawesi Selatan, dikenal memiliki segudang kebudayaan.
Banyaknya tradisi yang masih lestari, membuat daerah ini kental dengan julukan ikon pariwisata di Sulawesi Selatan.
Tak heran, keunikan budaya di Tana Toraja ini diminati oleh para wisatawan dari domestik maupun mancanegara.
Satu di antara budaya uniknya bernama tradisi upacara Mangrara Banua Tongkonan.

Baca: 10 Tradisi Unik di Indonesia, Rambu Solo di Toraja sampai Peresean di Lombok
Dikutip dari laporan studi yang diunggah Moraref, Mangrara Banua atau biasa disebut dengan mensucikan rumah adat dengan darah hewan adalah salah satu upacara adat yang rutin dilakukan oleh masyarakat Tana Toraja.
Fungsi dari upacara Mangrara Banua Tongkonan sendiri, untuk meresmikan rumah (Tongkonan) sebelum ditinggali.
Tongkonan pada dasarnya merupakan sebuah rumah kayu yang dibangun oleh masyarakat Tana Toraja.
Namun, rumah panggung dari kayu tersebut dianggap penting oleh masyarakatnya sebab masyarakat Toraja hidup dalam komunitas kecil.

Baca: 5 Jenis Kopi Lokal Indonesia yang Mendunia, Kopi Gayo, Toraja, hingga Kintamani
Dimana anak-anak yang sudah menikah dan meninggalkan orangtua mereka, akan memulai hidup baru di tempat lain.
Meski anak mengikuti garis keturunan ayah dan ibunya, tetapi mereka semua merupakan satu keluarga besar yang tinggal di satu rumah leluhur (Tongkonan).
Sehingga, Tongkonan ini merupakan pusat kehidupan sosial di Suku Toraja.
Oleh karena itu, upacara adat yang berhubungan dengan Tongkonan sangatlah penting dalam kehidupan spiritual Suku Toraja.
Pemilik akun Instagram @diandione merupakan satu di antara banyaknya warga yang tertarik dengan upacara adat di Tana Toraja ini.
Pada 25 Agustus 2020 lalu, akun @diandione mengunggah beberapa potret penari di Tana Toraja.
Dalam bidikannya, ia berhasil mengabadikan beberapa momen ma'toding dalam upacara adat Mangrara Banua Tongkonan ini.
Dalam keterangannya kepada Tribunnews, ia mengaku bukan sebagai warga asli Tana Toraja.