Preman Kampung Diamuk Warga hingga Tewas dengan Wajah Hancur, Sempat Diikat dan akan Dibakar
Peristiwa itu terjadi di Desa Nyawangan, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung.
Awalnya warga ingin memeriksa telepon seluler milik Yatno.
Namun karena Yatno hanya diam tidak bereaksi, ada yang memprovokasi untuk memulai pemukulan.
Tak ayal Yatno menjadi bulan-bulanan massa.
Ia sempat diikat dan dibawa ke pinggir perkampungan, di dekat sebuah ladang tebu tidak jauh dari area pemakaman.
Baca: Kalap Pisah Ranjang 3 Bulan, Suami Tusuk Selingkuhan Istrinya hingga Tewas, Korban Dikira Kecelakaan
Di sini Yatno dihajar habis-habisan hingga wajahnya hancur.
Dalam kondisi tidak berdaya ia nyaris dibakar, namun bisa dicegah oleh kepala desa.
“Polisi kewalahan karena kalah jumlah. Aksi ini berhenti karena Kades yang mendinginkan situasi,” ujar Yudo.
Yatno bisa dievakuasi dari lokasi dalam keadaan luka berat.
Dalam perjalanan nyawanya tak tertolong.
Berdasar hasil autopsi, ia mengalami luka parah di bagian kepala.
Terjadi pendarahan di otak dan pembengkakan di rongga otak karena pukulan.
Polisi mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain tali untuk mengikat Yatno dan sejumlah alat pemukul seperti batang tebu.
Sebelumnya polisi sudah meminta keterangan tiga saksi, yaitu istri Yanto, anaknya dan ayahnya.
“Dengan tambahan tujuh saksi ini, maka sekarang sudah ada 10 saksi yang kami periksa,” pungkas Yudo.
Di kalangan warga, Yatno dikenal sosok preman kampung. Dia suka melakukan kekerasan kepada warga lain.
Penampilannya perlente dan selalu mengaku berkawan dengan polisi.
Setiap ada masalah dengan warga, selalu diselesaikan dengan intimidasi.
Karena itu muncul dugaan, aksi massa ini juga dipicu dendam warga yang sudah tersimpan lama. (SURYA.co.id/David Yohanes)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Amuk Massa di Desa Nyawangan Tulungagung, Korban Sempat Diikat dan Akan Dibakar