Kamis, 2 Oktober 2025

Kebakaran Rumah di Pekalongan, Diduga Amir Siramkan Bensin Saat Anak dan Istri Tidur

Polisi melakukan penjagaan dan pengawasan di rumah sakit tempat terduga pelaku kini dirawat.

Editor: Eko Sutriyanto
Tribun Jateng/Indra Dwi Purnomo
Beberapa barang bukti yang diamankan Tim Inafis Satreskrim Polres Pekalongan 

Laporan Wartawan Tribun Jateng Indra Dwi Purnomo


TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN
- Polres Pekalongan akhirnya menaikan status kasus kebakaran yang terjadi di Desa Karangsari, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah ke tingkat penyidikan.

Kasat Reskrim AKP Poniman mengatakan,  kasus yang diduga membakar diri bersama satu keluarga kami naikkan jadi penyidikan pasca kondisi Amir (35) pria yang terduga membakar diri bersama istri dan anaknya kondisinya membaik dan sudah sadar.

"Untuk mengungkap kasus ini kami bekerjasama dengan tim Laboratorium dan Forensik (Labfor) Polda Jawa Tengah," kata Kasat Reskrim AKP Poniman kepada Tribunjateng.com, Senin (31/8/2020).

Dterangkan  Poniman, kemarin Minggu (30/8/2020), telah melakukan olah TKP lanjutan untuk mencari barang bukti yang mungkin masih ada. Kami datangkan tim Labfor dari Polda Jateng.

Harapannya, dengan diturunkan tim Labfor Polda Jateng bisa menemukan barang bukti atas kejadian tersebut.

"Minimal satu minggu kedepan ada hasil, dari mana asal api maupun disebabkan oleh apa kebakaran tersebut," imbuhnya.

AKP Poniman menambahkan kondisi terduga pelaku saat ini kondisinya membaik dan sadar.

Pihaknya, juga melakukan penjagaan dan pengawasan di rumah sakit tempat terduga pelaku kini dirawat.

"Terduga pelaku masih menjalani perawatan kami belum bisa melakukan pemeriksaan terhadapnya.

Jadi belum ditetapkan sebagai tersangka. Namun kami telah menaikkan kasus ini ke tingkat penyidikan," tambahnya.

Amir Alami Luka Bakar 90 Persen

Diberitakan sebelumnya, Kondisi Amir (35), yang diduga bakar diri bersama istri dan anaknya, Sabtu (29/8) dini hari, saat ini semakin membaik.

Saat ini Amir dirawat di Rumah Sakit Islam (RSI) Pekajangan, Kabupaten Pekalongan.

"Kondisi pasien saat ini sudah membaik dan saat ini sudah (berada) di ruang perawatan," kata Kabid Manager Pelayanan Medis RSI Pekajangan, dr Margono, Minggu (30/8).

Akibat perbuatan Amir, dua orang meninggal dunia.

Nafisa, putri pasangan Amir-Muamalah (29), meninggal dunia terlebih dahulu, Sabtu pagi, dengan luka bakar 100 persen.

Sang ibu, Muamalah, menyusul kemudian, menghembuskan nafas terakhirnya saat menjalani perawatan di RSUD Kajen, Sabtu siang, dengan luka bakar 90 persen.

Margono menjelaskan, pasien yang berjenis kelamin laki-laki, warga Desa Bojong, Kabupaten Pekalongan, masuk ke IGD RSI Pekajangan, Sabtu (29/8) pukul 04.30.

"Pasien ini mengalami luka bakar sekitar 90 persen. Saat ini kondisinya pasien sudah sadar," ujarnya.

Kemudian untuk luka bakarnya ada di wajah, lengan bawah kanan dan kiri, kaki bagian ketiak kanan, kaki bagian bawah, dan di punggungnya.

"Pasien sekarang masih dalam perawatan oleh Dokter Spesialis Bedah RSI Pekajangan," imbuhnya.

Dalam kesempatan terpisah, Kasat Reskrim Polres Pekalongan, AKP Poniman, membenarkan bahwa yang diduga pelaku bakar diri ini kondisinya sudah membaik.

"Pasien sudah sadar, tapi kami belum bisa melakukan pemeriksaan," katanya.

Berbau bensin

Sehari sebelumnya, Poniman mengatakan, Tim Inafis Polres Pekalongan menemukan beberapa barang bukti yang diduga alat penyebab kebakaran di Desa Karangsari, Bojong.

"Setelah dilakukan olah TKP, kami menemukan beberapa barang bukti yang diamankan, yaitu bekas jeriken yang terbakar," kata Poniman, Sabtu.

Tidak hanya itu, kamar yang yang diduga menjadi titik pertama api ada masih berbau bensin.

Dari pemeriksaan saksi maupun penyelidikan yang diduga pelaku pembakaran ini membeli bahan bakar di SPBU Bojong.

"Kami mempunyai video CCTV yang diduga pelaku, membeli Pertamax sebanyak Rp 50 ribu di SPBU Bojong. Setelah membeli langsung dibawa ke rumah," imbuhnya.

Setelah membeli bahan bakar tersebut, diduga pelaku ini menyiramkan ke kamar dan istri serta anaknya.

Poniman menjelaskan, saat itu posisi anak dan istri masih dalam keadaan tertidur.

Mereka, tersadar setelah api membakar sebagian ruangan yang ada di dalam kamar maupun tubuh mereka.

"Saat terbakar pintu kamar tersebut terkunci dari dalam, lalu yang diduga pelaku ini juga terbakar bersama istri dan anaknya.

Apabila tidak ada orang yang mendobrak, kemungkinan ketiga korban meninggal dunia di dalam kamar," jelasnya.

Berdasarkan pemeriksaan saksi, kata Poniman, motif kasus ini adalah pertengkaran dalam rumah tangga.

"Jadi, keluarga kecil ini sering cekcok dengan istri dan saudaranya. Satu rumah ini ditinggali tiga kepala keluarga, jadi yang diduga pelaku ini ingin menyelesaikan masalah di dalam keluarganya, tetapi tidak bisa. Sehingga, yang diduga pelaku ini ingin membakar anak dan istrinya," imbuhnya. (dro)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Diduga Amir Menyiramkan Bensin Saat Anak Istri Tidur, AKP Poniman: Kasus Dinaikkan Jadi Penyidikan

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved