Selasa, 30 September 2025

Bayi dan Ibu Tertolong Berkat BPJS Kesehatan, Hapus Stigma Negatif

Menderita anemia hingga kekhawatiran akan biaya besar persalinan Ariyani lalu pudar karena berkah pertolongan BPJS Kesehatan

TribunSolo.com/Chrysnha Pradipha
Pasien BPJS Kesehatan, Ariyani dan anaknya, Arkan berfoto bersama, Sabtu (30/8/2020) 

Kini di usia hampir 2 tahun, Arkan tumbuh sehat bersama keluarga di rumah kontakan.

LAYANAN BPJS KESEHATAN - Sejumlah peserja Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN KIS) dilayani petugas dengan protokol Covid 19 di Kantor Cabang Utama (KCU) BPJS Kesehatan Jalan Abdul Wahab Syachranie Samarinda, Senin (27/7/2020). Pelayanan JKN KIS BPjS Kesehatan selalu terbuka hanya saja dibatasi, hanya sekitar 22 orang yang dilayani demi memutus penyebaran?virus Covid -19(TRIBUNKALTIM/NEVRIANTO HARDI PRASETYO)
LAYANAN BPJS KESEHATAN - Sejumlah peserja Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN KIS) dilayani petugas dengan protokol Covid 19 di Kantor Cabang Utama (KCU) BPJS Kesehatan Jalan Abdul Wahab Syachranie Samarinda, Senin (27/7/2020). Pelayanan JKN KIS BPjS Kesehatan selalu terbuka hanya saja dibatasi, hanya sekitar 22 orang yang dilayani demi memutus penyebaran?virus Covid -19(TRIBUNKALTIM/NEVRIANTO HARDI PRASETYO) (TRIBUN KALTIM/NEVRIANTO HARDI PRASETYO)

Ariyani pun mengaku puas dengan pelayanan dan fasilitas yang ia dapatkan sebagai pasien BPJS Kesehatan.

“Pelayanan bagus, fasilitas lebih dari cukup, obat juga pas dan cocok,” ungkap dia.

Hapus Stigma Negatif

Sementara itu, Bidan Desa Puskesmas Pembantu Makamhaji, Novita Ariesta Candraningrum, Amd Keb., mengungkap bahwa Ariyani adalah contoh dari sekian warga yang tertolong berkat BPJS Kesehatan.

Dia mengutarakan bahwa Ariyani membutuhkan biaya agar kartu BPJS Kesehatan yang ia miliki.

Sebelumnya BPJS yang Ariyani miliki non-aktif lantaran tak rutin memberikan iuran wajib.

Oleh sebab itu Novita yang bertindak sebagai bidan desa merasa ingin membantu membayar iuran BPJS.

"Bu Ariyani adalah warga yang kurang mampu di desa, terlebih dia mengalami anemia maka pasti biaya persalinan tinggi," katanya.

"Maka saya upayakan agar BPJS bisa meng-cover biaya persalianan dan perawatan bayi," tambahnya.

Selain itu disebutnya, ibu hamil dengan anemia akan beresiko tinggi untuk melahirkan.

Lanjutnya, untuk mengantisipasi hal-hal yang menghambat persalinan ia berharap pelayanan BPJS menjadi jawaban.

“Banyak ibu hamil dan melahirkan tertolong berkat BPJS Kesehatan, dalam satu desa ini terutama tak lebih dari 20 persen ibu hamil kurang mampu atau miskin, jadi memang harus terbantu layanan pemerintah,” kata dia.

Berbagai keluhan juga sering ia dengar dari warganya terkait BPJS Kesehatan.

Seperti halnya anggapan bahwa prosedur berbelit-belit hingga pelayanan kurang, obat tak mumpuni, hingga fasilitas tak mencukupi.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan