Minggu, 5 Oktober 2025

Kisah Mahasiswi Magelang yang Belajar di Pinggir Jalan karena Susah Sinyal, Diapresiasi Kampus

Teara menangis saat Rektor, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Kepala Prodi, dan rombongan Universitas Muhammadiyah Magelang datang ke rumahnya.

Editor: Miftah
TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri
Teara Noviyanti Sekar Melati (tengah); adiknya, Siti Salma Putri Salsabila (kanan) dan sepupunya, Fitri Zahrotul Mufidah (kiri), saat belajar dan kuliah daring di pinggir jalan di Desa Bigaran, Borobudur, Kabupaten Magelang, Selasa (21/7/2020). 

Hal ini penting karena menurut Suliswiyadi, pendidikan ini sebagai investasi.

Teara Noviyanti Sekar Melati (tengah);
Teara Noviyanti Sekar Melati (tengah); adiknya, Siti Salma Putri Salsabila (kanan) dan sepupunya, Fitri Zahrotul Mufidah (kiri), saat belajar dan kuliah daring di pinggir jalan di Desa Bigaran, Borobudur, Kabupaten Magelang, Selasa (21/7/2020).

Tidak langsung seketika menjadi besar.

Perlu jangka waktu yang panjang, infrastruktur.

Ia tidak ingin anak-anak, pelajar dan mahasiswa kesulitan belajar karena tidak ada fasilitas.

"Perguruan tinggi menangkap ini dan akan memberikan solusi dan kontribusi kepada masyarakat desa. Kita akan siap merancang smart village atau Desa cerdas," katanya.

Dekan FEB Universitas Muhammadiyah Magelang, Dra. Marlina Kurnia, M.M, mengatakan, segera setelah berita Teara, pihaknya bergerak cepat untuk membantu mahasiswanya yang kesulitan dalam kuliah daring.

Apa yang Teara lakukan, gigih berjuang untuk dapat kuliah daring selama pandemi, meski di tengah keterbatasan, harus diberikan apresiasi.

Pihak kampus pun bersepakat menjadikan Teara sebagai Mahasiswa yang Gigih Berjuang di Masa Pandemi.

Kampus juga memberikan tali asih sebagai penghargaan untuk perjuangannya, agar ia lebih termotivasi menjadi lebih kuat dalam belajar meraih prestasi, meski dalam keterbatasan.

"Alhamdulillah, rektor cepat sekali tanggap, membawa kita kemari dan barangkali ada banyak kerja sama yang kita lakukan. Kami lihat prestasi Teara yang bagus dengan indeks prestasi 3,88. Barangkali dimungkinkan semester depan, ketika ada peluang, kita kerja sama dengan yayasan maupun pihak lain agar ia bisa mendapat beasiswa prestasi," kata Marlina, Rabu (22/7/2020).

Teara merasa gembira dengan apresiasi yang diberikan oleh kampus.

Ia merasa senang dan haru setelah perjuanganya dalam kuliah daring dapat diketahui oleh pihak kampus dan segenap masyarakat di luar sana.

Ia berjanji akan terus bersemangat, meski belajar di tengah keterbatasan.

"Saya sangat senang dan haru. Alhamdulillah diapresiasi oleh kampus dimana dari Maret 2020 sampai sekarang, belum ada yang mengetahui, tiba-tiba ada yang mengetahui, kampus mengetahui perjuangan saya. Kampus sangat merespon dengan sangat baik," tuturnya.

Ibunda Teara, Kumaroyani (45), mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu putrinya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved