Sabtu, 4 Oktober 2025

Dua Buaya Monster Menampakkan Diri di Kota Pangkaplinang

Di ibu kota Provinsi Bangka Belitung ini memang sering ditemukan buaya berkeliaran di sekitar sungai atau kolong.

Editor: Hendra Gunawan
Yuranda/Bangka Pos
Penampakan buaya di kolong kepuh, Bacang, Bukitintan, Kota Pangkalpinang. Senin (15/7/2020) 

Ia juga mengimbau kepada masyarakat khusunya anak anak jangan terlalu dekat dengan kolong apalagi melakukan aktivitas di kolong ini.

"Saat ini sedang melakukan penangkapan dari Alobi dan BKSDA, kami akan melarang anak anak dan masyarakat melaukan aktivitas disini," ujarnya.

Lanjutnya, pihaknya dan RT RW akan mengimbau dan memasang batas agar tidak mendekati kolong ini.

Saat ini dua perangkap diturunkan, untuk menangkap buaya tersebut, yang di turunkan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Alobi, dan menjadi tontonan masyarakat sekitar.

Baca: Cerita Masa Kecil, Rara LIDA Beberkan Kenakalannya hingga Pernah Berenang Bareng Buaya

3. Dipancing dengan Bebek dan Ayam

Alobi Foundation Bangka Belitung memasang dua perangkap terbuat dari besi untuk menangkap buaya di Kolong Kepoh, Bacang Pangkalpinang.

Perangkap diletakkan di pinggir kolong dengan jarak yang berjauhan, ukuran perangkap dengan panjang 4 meter dan lebar 1 meter.

Di dalam perangkap diisi satu ekor bebek yang berada di dalam kandang dan satu paha ayam.

Penangkapan yang melibatkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bangka Belitung dan pihak keamanan ini dilakukan setelah adanya aduan dari masyarakat setempat terkait buaya yang sering menampakan diri.

Ketua Yayasan Konservasi Pusat Penyelamatan Satwa Alobi Foundation Bangka Belitung, Langka Sani mengatakan dalam rangka pencegahan konflik dengan buaya, maka sudah dibentuk satuan tugas yang tergabung dari beberapa pihak terkait.

"Jadi ini menindaklanjuti laporan dari warga dan sudah sempat viral juga buaya ini karena sering menampakan diri. Informasi yang diperoleh buaya ini berukuran 2 meteran dan 3 meteran," kata Langka Sani saat memasang perangkap buaya di Kolong Kepuh, Rabu (15/7/2020).

Upaya penangkapan buaya ini dikatakannya bisa menghabiskan waktu selama 10 hari.

Namun, bila dalam kurung waktu tersebut belum diperolehkan hasil maka akan mengambil langkah lain.

"Perangkap ini sudah kita desain beberapa waktu lalu, semoga berhasil dan bisa diselamatkan sehingga tidak membahayakan warga sekitar," jelas Langka.

Selain itu, ia menambahkan bila buaya sudah berhasil ditangkap maka akan ditampung di Pusat Penyelamatan Satwa Alobi Babel yang berada di Kampoeng Reklamasi Timah, Air Jangkang.

Halaman
1234
Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved