Duduk Perkara Seorang Anak Tega Laporkan Ibu Kandung Ke Polisi, Rupanya Gara-gara Warisan Motor
Hanya gara-gara berselisih paham tentang warisan sepeda motor, seorang anak di Lombok Tengah tega melaporkan ibu kandung ke polisi.
Terlebih, sang anak juga sudah mendapatkan semua harta warisan penjualan tanah tersebut.
Namun anaknya justru bersikeras ingin sang ibu mengembalikan motornya, bahkan ia menantang akan memenjarakan sang ibu ke polisi.

Baca: Siswi SMP Tak Pulang 3 Hari dan Bawa Kabur BPKB Motor, Diduga Diculik Pacarnya yang Berusia 30 Tahun
"Akhirnya ribut mereka, si anak bilang 'ibu bisa saya penjarakan' dan ibunya bilang 'saya lebih baik dipenjara daripada memberi motor ini."
"Karena kata ibunya anak tersebut sudah ngambil semua hasil penjualan tanah, masa motor ini diambil lagi," ungkap Priyo.
Setelah keributan itu, akhirnya sang anak benar-benar mendatangi Polres Lombok Tengah untuk melaporkan ibunya.
Setelah itu, anggota polisi yang tengah berjaga menanyakan perihal laporannya itu.
Kemudian, sang ibu pun dipanggil untuk diajak mediasi agar tidak terjadi selisih paham kembali.

Namun, saat terjadi mediasi oleh anggota polisi, sang anak justru semakin naik pitam hingga anggota tersebut menguhubungi Priyo.
"Akhirnya anggota laporan ke saya, ada yang mau melaporkan penggelapan, tapi yang dilaporkan ibunya sendri, kaget lah saya," ujarnya.
Kala Priyo datang untuk melakukan mediasi kembali, rupanya sang anak tetap bersikeras untuk melaporkan ibunya.
Priyo pun dengan tegas mengatakan tidak akan menerima laporan tersebut.
Ia pun menyarankan agar sang anak kembali kerumah untuk dirundingan secara kekeluargaan.
Baca: Aksi Begal Payudara Kembali Terjadi di Depok, Pelaku Kabur Naik Sepeda Motor Usai Beraksi
Priyo mengaku tidak tega kala melihat seorang ibu yang sudah tua dilaporkan oleh anaknya sendiri.
Terlebih hanya gara-gara permasalahan warisan sepeda motor.
"Intinya kalau bicara profesional kita tidak boleh menolak laporan, tapi di sisi lain, saya juga manusia biasa yang punya hati nurani."
"Memang hukum ditegakkan, tetapi harus memandang norma-norma juga, saya merasa kasian dengan ibunya," pungkas Priyo.
(Tribunnews.com/Maliana)