Kamis, 2 Oktober 2025

Viral 'Nyontek Massal' saat UN untuk Jaga Nama Baik Sekolah, Pengamat: Kegagalan Guru dalam Mendidik

Viral cuitan warganet setelah mengungkap dimanfaatkan jadi sumber contekan oleh guru saat dirinya mengikuti UN. Pengamat sebut guru gagal mendidik.

Penulis: Inza Maliana
SERAMBI Banda Aceh/BUDI FATRIA
Para Komunitas Aceh Jenius berunjuk rasa di Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh, Rabu (2/5). Dalam aksi itu, mereka mendukung gerakan anti mencontek dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi serta memberikan penghargaan sebesar-besarnya kepada guru dan murid yang jujur dalam proses belajar mengajar. SERAMBI/BUDI FATRIA 

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat pendidikan asal Surabaya, Moch Isa Anshori memberikan tanggapan terkait viralnya cuitan 'nyontek massal' saat UN.

Menurutnya, sekolah yang melakukan praktik nyontek massal ini, gagal menerapkan pendidikan karakter pada siswanya.

Terlebih, saat praktik nyontek massal ini diutus langsung oleh gurunya sendiri.

"Sekolah meluluskan anak tidak baik, dan hal tidak baik itu disuruh oleh gurunya sendiri."

"Itu sudah jauh dari nilai-nilai yang ada di pendidikan karakter."

"Saya kira gurunya yang harus diajari pendidikan karakter," ujar mantan Ketua Dewan Pendidikan Surabaya ini kepada Tribunnews, Jumat (26/6/2020).

Baca: Viral Pengalaman Nyontek Massal Saat UN untuk Jaga Nama Baik Sekolah, Pengamat: Ini Pembangkangan

Baca: Kisah Haru Wisudawan Terbaik soal Pendidikan di Tanah Papua, Hanya Miliki Satu Guru & Buku Terbatas

Pengamat pendidikan asal Surabaya, Moch Isa Anshori.
Pengamat pendidikan asal Surabaya, Moch Isa Anshori. (Tribunnews/Istimewa)

Isa mengatakan, buntut dari 'nyontek massal' ini, sekolah seharusnya bertanggung jawab untuk meningkatkan pendidikan karakter pada guru.

Hal itu supaya guru memahami apa yang harus diajarkan kepada siswa.

"Gurunya yang menjadi kunci, harus tahu mana yang jujur dan mana yang curang."

"Karena guru memiliki tanggung jawab untuk menjadikan anak-anak jujur dan bertanggung jawab," jelas Isa.

Lebih lanjut, Isa menyampaikan arah pendidikan sudah berubah menjadi lebih rasional.

Baca: Viral Wisuda Putra Papua Tak Dihadiri Orang Tua karena Biaya, Sosoknya Berprestasi Keliling Dunia

Ilustrasi Ujian Nasional.(TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)
Ilustrasi Ujian Nasional.(TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Hal itu bisa dilihat dari ujian nasional saat ini bukan lagi menjadi tolak ukur untuk menentukan kelulusan.

Meski Isa mengakui, kebijakan tersebut sedikit terlambat.

Pasalnya, dirinya sudah sejak 2010 tidak menyetujui atas tolak ukur kelulusan hanya dilihat dari UN.

"Saya kira sudah sejak 2010 kami menolak UN."

"Terlebih hanya sebagai penentu kelulusan, seperti menghapus apa yang sudah dipelajari siswa selama tiga tahun menjadi tiga hari," kata Isa yang juga menjabat anggota Dewan Pendidikan di Jawa Timur ini.

Baca: Viral Pengalaman Nyontek Massal Saat UN untuk Jaga Nama Baik Sekolah, Pengamat: Ini Pembangkangan

PELAKSANAAN UNBK - Peserta  mengerjakan soal-soal Ujian Nasional Berbasis Kompetensi (UNBK) di SMK PGRI 3 Kota Malang, Senin (16/3/2020). Sebelum masuk ruang ujian, peserta UNBK diwajibkan mencuci tangan untuk mencegah penularan virus Corona (COVID-19) lewat penggunaan komputer ujian. UNBK di sekolah ini tetap berlangsung sesuai arahan Pemprov Jatim yang meliburkan semua sekolah kecuali yang melaksanakan ujian nasional. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO
PELAKSANAAN UNBK - Peserta  mengerjakan soal-soal Ujian Nasional Berbasis Kompetensi (UNBK) di SMK PGRI 3 Kota Malang, Senin (16/3/2020). Sebelum masuk ruang ujian, peserta UNBK diwajibkan mencuci tangan untuk mencegah penularan virus Corona (COVID-19) lewat penggunaan komputer ujian. UNBK di sekolah ini tetap berlangsung sesuai arahan Pemprov Jatim yang meliburkan semua sekolah kecuali yang melaksanakan ujian nasional. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO (SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO)

Sebelumnya diberitakan, cuitan seorang warganet menjadi viral setelah mengungkap pengalaman saat dirinya mengikuti Ujian Nasional (UN) beberapa tahun silam.

Kala itu, dia menjadi peringkat pertama try-out Ujian Nasional se-Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Setelahnya, para guru mengumpulkan murid-murid yang pintar untuk dijadikan sumber contekan massal.

Nyontek massal ini dilakukukan sang guru, supaya nama baik sekolah tetap terjaga.

Mekanisme nyontek-massal ini juga dijelaskan dalam cuitannya.

Menurutnya, anak pintar yang terpilih diwajibkan memberi jawaban kepada teman-teman yang kurang pintar agar bisa lulus bersama.

Baca: Kemendikbud Alihkan Anggaran Ujian Nasional 2020 Untuk Penanganan Pandemi Corona

viral cuitan nyontek masal 1
viral cuitan nyontek masal

Bagi mereka yang memberi contekan, maka akan mendapat balasan berupa sanjungan dan bingkisan hadiah.

Namun, mereka yang tidak mau memberi contekan, maka akan mendapat sindiran pedas dari teman-temannya.

Menariknya, meski sang penulis menjadi pihak yang memberi contekan, ia mengaku tidak keberatan.

Bahkan, ia menganggap praktik 'nyontek massal' ini menjadi hal yang lumrah untuk dilakukan.

Cuitan tersebut dibagikan oleh sebuah akun Twitter pada Jumat (19/6/2020) lalu dan telah diretweet hingga 9 ribu kali dan disukai 29 ribu warganet di jagat maya.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved