Kamis, 2 Oktober 2025

Ayah Tiri Bunuh 2 Bocah di Medan, Diduga Sakit Hati Dibilang Pelit hingga Anak yang Ingin Bapak Baru

Rahmadsyah melakukan pembunuhan karena dibilang pelit serta karena sang anak sempat minta bapak baru kepada ibu kandungnya.

Editor: Ifa Nabila
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Petugas kepolisian menghadirkan tersangka Rahmadsyah saat gelar pra rekontruksi kasus pembunuhan di Jalan Brigjen Katamso, Kota Medan, Senin (22/6/2020). Ramadsyah memperagakan 17 adegan pembunuhan kedua anak tirinya saat pra rekontruksi. 

TRIBUNNEWS.COM - Rahmadsyah menjadi tersangka pembunuhan dua anak tirinya, yakni Ikhsan Fatahilah (10) dan Rafa Anggara (5) di Medan, Sumatera Utara.

Diduga, Rahmadsyah melakukan pembunuhan karena dibilang pelit serta karena sang anak sempat minta bapak baru kepada ibu kandungnya.

Baca: Ayah Tiri Pembunuh 2 Bocah dalam Parit di Medan Sakit Hati Dibilang Pelit hingga Ngaku di Facebook

Baca: Soal 2 Bocah Tewas dalam Parit yang Diduga Dibunuh Ayah Tiri, Arist Merdeka Sirait Turun Tangan

Berikut ini fakta lengkapnya:

Diduga sakit hati

Berdasar pengakuan dari tersangka, peristiwa tersebut terjadi saat korban menonton televisi bersama R di rumah kontrakannya, Jumat (19/6/2020).

“Mereka (korban) nonton televisi bersama bapak tirinya. Pukul 20.00 WIB, si anak ini minta ke bapaknya dibelikan es, tapi bapaknya bilang tak punya uang. Ini baru pengakuan awal dari tersangka ya,” kata Kepala Polrestabes Medan Kombes Riko Sunarko, Senin (22/6/2020).

Setelah itu, menurut penyelidikan polisi, pelaku menganiaya kedua korban hingga tewas.

Usai kejadian itu, R diduga kabur dari rumah kontrakannya di Gang Abadi, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun.

Baca: Hati Nenek Hancur saat Tahu 2 Bocah Tewas dalam Parit, Sebut Cucunya Bijak dan Rajin Mengaji

Baca: 2 Bocah yang Tewas di Parit Diduga Dibunuh Ayah Tiri, Ayah Kandung: Pengin Lihat Wajah Pelakunya

Kirim pesan lewat Facebook

Lalu R mengirim pesan di akun Facebook istrinya, F yang tak lain ibu kedua korban.

R menuliskan, dirinya telah membunuh IF dan RA.

Jasadnya telah dibuang di samping gedung sekolah.

F segera melaporkan kejadian itu ke apara kepolisian.

“Jadi sekitar 7 jam setelah terima informasi, kami kumpulkan rekan dari Satreskrim dan Polsek, kita bentuk 2 tim. Satu tim dipimpin Kasatreskrim dan satu lagi dipimpin Kapolsek Medan Kota. Saya sampaikan terima kasih dan apresiasi kepada tim yang sudah menangkap,” kata Riko.

Dibunuh dengan sadis

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved