Virus Corona
Cerita Wanita Sehat yang Tinggal di Karantina Penderita Covid-19 Karena Anaknya Terinfeksi Corona
Dengan sabar ia menunggui si bungsi, KPA (7) yang asyik memegang ponsel di tangannya.
"Kalau karantina di rumah, khawatirnya anggota keluarga lain malah tertular. Terpaksa saya ikut serta ke tempat karantina," sambung SR.
Saat awal tinggal di karantina, KPA sempat protes kepada ibunya, karena tinggal di tempat asing.
Dengan sabar SR menjelaskan mereka tengah karantina karena virus corona.
Berkat penjelasannya, KPA mengerti kondisinya saat ini.
"Dia sudah tahu dirinyaa terinfeksi virus corona. Dia sudah tahu saat ada petugas medis pakai APD menjemputnya," tutur SR.
Meski demikian berulang kali KPA mengungkapkan keinginannya untuk pulang.
Untuk mengusir rasa bosan, SR meminjamkan gawai kepada KPA.
Selain itu sepeda kesayangannya juga dibawa ke tempat karantina.
Setiap pagi dan sore KPA asik menyusuri kawasan karantina yang sangat luas.
KPA sebenarnya senang mewarnai. Namun aktivitasnya ini tidak bisa dilakukan, karena buku dan alat mewarnainya ditinggal di rumah.
"Semua kan disterilkan di rumah, khawatir menulari yang lain. Jadi tidak ada yang dipakai mewarnai di sini," keluh SR.
Setiap malam SR tidur bersama anaknya.
SR menyadari risiko tertular karena tinggal di tengah pasien Covid-19.
Namun ia tidak punya pilihan karena tidak mungkin meninggalkan KPA sendiri.
Setiap hari petugas medis memperlakukannya layaknya pasien lain. Suplemen kesehatan setiap hari disediakan.
Sementara pasien lain juga ikut menjaganya agar tidak tertular.
"Hasil rapid test nonreaktif. Tapi saya sudah siap mental seandainya nanti tertular," ucapnya mantap.(David Yohanes)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Perjuangan Ibu di Tulungagung, Rela Tinggal di Lokasi Karantina Covid-19 Demi Tunggui Anak Bungsunya