Virus Corona
Cerita Wanita Sehat yang Tinggal di Karantina Penderita Covid-19 Karena Anaknya Terinfeksi Corona
Dengan sabar ia menunggui si bungsi, KPA (7) yang asyik memegang ponsel di tangannya.
TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Seorang ibu, SR (40) terlihat sedang menunggui anaknya yang sedang asyik bermain di tempat karantina Rusunawa IAIN Tulungagung.
Dengan sabar ia menunggui si bungsi, KPA (7) yang asyik memegang ponsel di tangannya.
Sementara dari layar gawai itu, terlihat kakak sulungnya tengah berbincang.
Berulang kali KPA menggoyang-goyangkan kepala, untuk mengekspresikan rasa senangnya.
Tidak ada raut kesedihan di wajah bocah yang akan masuk kelas 1 SD ini.
Padahal dia adalah salah satu dari 212 pasien Covid-19 yang ada di tempat karantina Rusunawa IAIN Tulungagung.
Baca: Dua Bulan Tanpa Penularan, Beijing Catat 158 Kasus Positif Covid-19 Baru Hanya dalam Sepekan
Baca: Putus Mata Rantai Covid-19, BIN Gelar Rapid Test di BPK
Baca: Daftar Kartu Pra Kerja Gelombang 4 di prakerja.go.id, UKM Terdampak Covid-19 Termasuk Fokus Utama
SR, sang ibu, sejatinya bukan pasien positif Covid-19.
Hasil swab memastikan ibu empat anak ini tidak terinfeksi.
Namun demi merawat anaknya, SR rela tinggal di tempat karantina, di tengah para pasien.
"Mau tidak mau saya harus di sini. Kasihan Nduk (panggilan anak perempuan) tidak ada yang merawat," ucap SR, saat ditemui dari balik shelter atau bilik tombo kangen, Kamis (18/6/2020).
SR berkisah, anak sulungnya bekerja di pabrik rokok.
Belakangan tempat kerjanya menjadi klaster penularan virus corona.
Sejak 2 Juni 2020 lalu keluarga ini menjalani karantina di rumah.
Hasil tes swab, KPA satu-satunya yang menunjukkan hasil positif.
Sedangkan kakak sulungnya yang reaktif saat rapid test, ternyata negatif saat dites swab.
Karena dinyatakan positif, KPA dievakuasi ke tempat karantina.