Kamis, 2 Oktober 2025

Sapi di Peternakan Saree Tidak Terurus padahal Diguyur Duit Rp 158 Miliar, Polisi Duga Ada Korupsi

Polisi telah telah memeriksa sejumlah saksi dari para karyawan atau pekerja yang menjaga ternak sapi di UPTD IBI Saree tersebut

Editor: Eko Sutriyanto
SERAMBI/ASNAWI LUWI
Inilah ternak sapi yang berada di UPTD Inseminasi Buatan Inkubator (IBI) Saree, Aceh Besar di bawah Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Aceh, Jumat (5/6/2020) 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Asnawi

TRIBUNNEWS.COM, ACEH BESAR - Direktorat Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Aceh, melakukan penyelidikan (lidik) dugaan korupsi perternakan sapi di UPTD Insemilasi Buatan Inkubator (IBI) Saree, Aceh Besar mencapai Rp 158 miliar.

Mereka saat ini sedang melakukan penyelidikan pengelolaan peternakan sapi di UPTD IBI Saree mencapai Rp 158 miliar.

"Proses pengadaan ternak sapi dimulai pada Desember 2016 mencapai ratusan ekor dan saat itu sapi belum memiliki kandang ternak," kata Dirreskrimsus Polda Aceh, Kombes Pol Margiyanta, kepada Serambinews.com, Rabu (17/6/2020) .

Kemudian, tahun 2017 dilakukan pengadaan pakan ternak di UPTD IBI Saree.

Namun, pengadaan pakan ternak itu pada akhir Desember 2017, bahkan anggaran cukup besar dialokasikan tahun 2019 hingga 2020 agar ternak sapi tersebut berkembang namun tidak sesuai dengan harapan anggaran yang telah dihabiskan.

Baca: Rudal di Aceh Jaya Masih Aktif dan Miliki Daya Merusak Hingga Radius 500 Meter  

Akibatnya, ternak tersebut kurus dan tak terurus sehingga menjadi sorotan publik karena menelan anggaran ratusan miliaran.

Mereka telah mengumpulkan bahan keterangan (Pulbaket).

Bahkan, mereka juga telah memeriksa sejumlah saksi dari para karyawan atau pekerja yang menjaga ternak sapi di UPTD IBI Saree tersebut.

Dan, mereka juga akan melakukan penyelidikan terhadap proses tender atau pengadaan ternak sapi untuk UPTD IBI Saree dibawah Dinas Peternakan Aceh.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala UPTD IBI Saree, Zulfadli, kepada Serambi, Jumat (5/6/2020) mengatakan, jumlah ternak sapi 480 ekor jantan dan sapi betina dan ada sapi yang sakit dan lurus.

Hal ini, Menurut dia, karena kekurangan pakan konsentrat (pakan tambahan), hijauan dan khusus konsentrat dua bulan telah drop.

Namun, kedepan mereka akan maksimalkan pemotongan rumput hijau makanan tanah (HMT) tiga kali lipat dari yang selama ini dipotong.

Menurut dia, pengembangan sapi tersebut adalah untuk pilot projek namun, karena sapinya terlalu banyak dan ada yang beranak dan belum dikeluarkan untuk dipeliharakan kepada warga sehingga ternak tersebut ada yang kurus.

Baca: 1 Keluarga Miskin di Salatiga Tinggal di Bekas Kandang Sapi Selama 6 Tahun, Awalnya Tak Ada Dinding

Tetapi, kedepan mereka akan maksimalkan rumput hijauan dan memanfaatkan lahan pemerintah di daerah itu," ujar Zulfadli.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved